Banyak persoalan yang terjadi ketika dilakukan implant software diperusahaan anda. Karyawan ingin bekerja sesuai dengan software sebelumnya yang menurut mereka nyaman. Ini soal masalah pembiasaan saja sehingga seringkali muncul kerepotan bagi seorang aplikator software di perusahaan. Masalahnya apa? Karyawan rewel karena masalah software yang sekarang hadir justru malah membuat repot mereka. Mereka merasa software yang baru tidak nyaman dipakai. Sebenarnya mereka tidak paham software baru memiliki fitur yang sangat lengkap. Kalau sebelumnya entri dilakukan banyak kali. Kini, input hanya dilakukan sekali saja. Setelah itu bagian lain bisa mencetak invoice jual atau beli. Sebelumnya harus dibantu dengan program excel sedangkan program baru tidak sama sekali. Dan dijalankan akan sangat efektif bagi pekerja yang ada di perusahaan.
Bagaimana cara menyelesaikan hal ini agar software yang diaplikasikan bisa digunakan di perusahaan. Tentu saja perusahaan sangat membutuhkan seorang Business Analyst yang nanti akan melakukan beberapa hal di bawah ini :
- Business analyst akan melakukan cek setiap job des dari karyawan yang ada sehingga setiap fungsi dalam organisasi bisa diarahkan dengan sebaik-baiknya. Seringkali di perusahaan pekerja melakukan pekerjaannya tumpang tindih sehingga pekerjaan menjadi rancu dan tidak efektif. Melalui software yang baru, business analyst akan merapikan fungsi dalam organisasi khususnya yang berkaitan dengan software yang akan diaplikasikan di perusahaan. Melalui cara seperti ini setiap karyawan diarahkan untuk pekerjaannya dengan melakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya. Misalnya kalau yang tadinya semua orang bisa melakukan cetak, maka sekarang hanya beberapa orang saja yang ditunjuk bisa mencetak invoice sehingga disisi keamanan perusahaan tidak dirugikan apabila pencetak invoice atas tunjuk. JIka semua bisa cetak invoice dapat dibayangkan, tentu saja bisa diselewengkan. Banyak kasus yang menimpa perusahaan karena pekerjanya tidak jujur, invoice yang sudah dibayar dicetak lagi dan diakui sebagai pembelian kredit meskipun hal itu tunai.
- Hak akses bisa ditentukan dengan baik karena dengan begitu tidak semua orang dalam perusahaan harus menggunakan komputer yang berkaitan dengan sistem perusahaan. Misalnya bagian marketing tidak perlu lagi membuat SO, cukup membuat SO manual, sementara yang membuat SO di sistem adalah sales admin saja. Hak akses ini berkaitan dengan pengguna lisensi software sehingga perusahaan tidak dirugikan dengan penggunaan software berlisensi cukup banyak dan ternyata tidak ada kaitan yang erat dengan kegiatan secara sistem.
- Setelah fungsi -fungsi karyawan sudah diketahui dengan baik maka Lisensi yang sebenarnya bisa ditentukan dengan baik. Oleh sebab itu ada perusahaan software jadi yang memberikan standard 6 pengguna. Yang kalau disimpulkan secara rata-rata pengguna software memang jumlahnya 6, yaitu sales admin, staff accounting dan chief accounting, Finance, bagian inventory, Purchasing. Kalau menambah pun tergantung kepentingan misalnya manajer penjualan menggunakan untuk lakukan analisa secara langsung penjualan. Atau pemilik saja yang digunakan untuk melihat penjualan, operasional perusahaan dan lain-lainnya.
Dengan hadirnya seorang business analyst diharapkan ketika dilakukan implementasi software semuanya bisa berjalan lancar. Oleh sebab itu untuk kebutuhan ini bapak ibu dapat menghubungi : groedu@gmail.com atau klik Business analyst yang akan membantu bapak ibu. Semoga artikel ini menginsipirasi.