MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMASARAN OMNI CHANNEL DI MASA PADEMI

Di masa pademi tidak menutup kemungkinan membuat penjualan produk perusahaan turun. Selain daya beli konsumen turun, penyebab lainnya jika memasarkan produk secara online adalah :
1. Adanya keterbatasan kunjungan ke customer – keterbatasan kunjungan pasti terjadi karena tidak semua customer mengijinkan salesman datang ke lokasi usahanya. Rasa kuatir tertular virus menjadi ketakutan tersendiri dan ini sangat mempengarui aktivitas bisnis dari customer yang ada di berbagai wilayah penjualan yang dikerjakan oleh sales people.
2. Kawasan tujuan penjualan potensial tidak sepenuhnya beroperasi – jika suatu kawasan beroperasi, misalnya di wilayah pasar tradisional, modern market atau kawasan lainnya. Pasti ada pembatasan terhadap kunjungan salesman kepada pelanggan. Ini yang membuat ketidakleluasaan salesman dalam menawarkan produknya. Apalagi itu adalah produk baru. Atau ketika perusahaan sedang mengadakan program promosi. Semua tujuan penjualan menjadi terhambat karena adanya keterbatasan dalam komunikasi yang sifatnya face to face.

3. Jumlah sales people yang berkurang – oleh karena beban yang begitu besar bagi perusahaan, tidak menutup kemungkinan perusahaan mengurangi tenaga penjualannya pada saat pademi dimulai dan berlangsung. Sehingga dengan jumlah salesman yang berkurang tentu saja penjualan turun dan ini mempengarui kinerja tim penjualan secara total.
4. Aturan penutupan kawasan tertentu penyebab turunnya penjualan – tempat-tempat yang ditutup untuk mengurangi penyebaran virus membuat aktivitas penjualan juga menyebabkan gangguan karena salesman tidak bisa menjual di kawasan ini bisa maksimal. Misalnya di kantin-kantin sekolah yang selama ini menjadi target penjualan produk tertentu.
Lalu bagaimana untuk mengatasi semua itu? Tentunya perusahaan mulai memikirkan strategi penjualan omni channel. Apa yang dimaksud dengan omni channel? Omni channel adalah strategi pemasaran dengan menggunakan saluran ganda yaitu saluran off line dan saluran online. Dua saluran ini diintegrasikan dan meciptakan layanan baru yang bersifat terpadu. Nah, untuk membuat ini perusahaan mesti membangun infrastruktur yang memadai, mulai dari website, social media dan media online lainnya. Ketika konsumen melihat produk via online, konsumen bisa bertransaksi dua cara bisa secara on line atau secara off line. Secara online bisa pesan ke market place-market place dimana perusahaan membuat akun toko di sana. Atau lewat website yang dibangun yaitu memesan barang langsung ke perusahaan dan perusahaan melakukan delivery servicenya. Metode penggabungan off line dan online ini menjadi saluran baru dan kekuatan baru bagi perusahaan ketika kondisi seperti pandemi ini. Komunikasi tatap muka berkurang dan setiap konsumen masih bisa belanja lewat online.
Semoga artikel di atas bermanfaat bagi pembaca. Apabila pembaca membutuhkan pembangunan tim digital marketing dan meningkatkan program promosi produk lewat online silahkan hubungi kami di https://wa.me/6281-252982900. Kami siap mendampingi anda.