Pada Nasional meeting di bulan November 2014 produsen rokok class Mild menghimpun para kepala cabang untuk mulai menyadari dan menanggapi industri rokok yang semakin berat oleh adanya regulasi pemerintah seperti produsen rokok diwajibkan untuk memasang gambar orang yang terkena dampak dari merokok. Gambarnya sangat seram. Masuknya produk asing juga menjadi ancaman bagi rokok yang diproduksi oleh PT. NojoronoTobacco di Kudus. Melalui sebuah training yang bertopik “Managerial skill dan strategy distribusi” para kepala cabang diberikan wawasan bagaimana mengembangkan masing-masing kantor cabang agar profit. Selama ini para pemimpin kantor cabang menunaikan tugas di sisi penjualan saja tidak melihat sebuah kantor cabang sebagai bisnis unit yang harus profit. Melalui strategi distribusi yang baru diharapkan kantor cabang nantinya profit.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi produsen rokok saat ini yang masih berkaitan dengan regulasi pemerintah, yaitu program-program pembuatan iklan yang mulai dibatasi peletakannya. Tidak sebebas sebelumnya di jalan-jalan utama yang banyak dilihat lalu lalang orang. Semakin sempitnya ruang gerak beriklan ini menyebabkan produsen rokok ini mesti mencari cara-cara baru dalam berpromosi seperti mensponsori berbagai kegiatan, baik itu musik, balap sepeda motor, atau kegiatan lainnya yang bisa menyelipkan iklan di tengah kegiatan tersebut.
Untuk mempertajam pemasaran produk, produsen juga menyalurkan produk dengan detail mulai tingkat pengecer sampai dengan grosir, bahkan ritel modern dengan trik-trik tertentu. Pelatihan Managerial skill dan distribution strategy adalah upaya perusahaan untuk membekali para kepala cabang dalam menggerakan operasional setiap kantor cabang agar profit.