UNGKAPAN MARK MARTIN DARI MARTIN CONSULTING (LEMBAGA KONSULTAN MANDIRI PENERBANGAN) BAHWA “INDONESIA SANGAT CEPAT MELACAK AIR ASIA YANG HILANG”

NEW YORK – Tim gabungan kemarin sukses menemukan pesawat AirAsia dengan kode penerbangan QZ8501 yang jatuh dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura.
Kesuksesan Indonesia itu telah diprediksi para analis internasional. Pasalnya, Indonesia sudah kerap melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. “Indonesia banyak berpengalaman menangani bencana. Indonesia sangat bagus dalam hal penyelidikan insiden,” kata Greg Waldron, direktur pelaksana publikasi industri penerbangan FlightGlobal, seperti dikutip Wall Street Journal.
Selain itu, menurut Waldron, penyelidik Indonesia memiliki relasi yang kuat dengan sejumlah lembaga investigasi insiden penerbangan sedunia, termasuk dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat. Hal senada juga diungkapkan Mark Martin dari Martin Consulting, lembaga konsultan mandiri penerbangan. Dia mengungkapkan, Indonesia memiliki kendaraan laut tak berawak yang bisa menavigasi sepanjang cuaca buruk.
“Jika sebuah pesawat jatuh, saya yakin keberadaannya dapat cepat dilacak dan proses penyelamatan akan berhasil,” kata Martin. Sementara itu, CEO AirAsia Tony Fernandes kemarin mengekspresikan duka mendalam bagi keluarga dari 162 penumpang dan awak kabin pesawat AirAsia yang jatuh di perairan sekitar 150 sampai 200 km di selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Hati saya dipenuhi kesedihan bagi keluarga penumpang QZ8501,” tulis Tony Fernandes dalam akun Twitter -nya kemarin. Tony mengungkapkan, seluruh kru AirAsia menyampaikan rasa dukacita kepada seluruh keluarga korban. “Kata-kata tak bisa mengungkapkan bagaimana kesedihan saya,” ujarnya.
Kicauan Tony di media sosial itu dia tulis setelah mengetahui bahwa Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan pecahan kapal dan jenazah para penumpang QZ8501. Dia langsung terbang ke Surabaya untuk bertemu dengan para keluarga korban. “Saya segera ke Surabaya. Kami akan melakukan apapun yang bisa dilakukan AirAsia,” katanya.
Sebelumnya Tony juga sempat mengatakan bahwa hilangnya pesawat AirAsia sebagai mimpi terburuk dalam kehidupannya. Dia juga enggan berspekulasi mengenai hilangnya pesawat. Pasalnya, sebelumnya AirAsia Group, termasuk afiliasinya di Thailand, Filipina, dan India, tidak pernah mengalami kecelakaan sejak maskapai penerbangan Malaysia itu mulai beroperasi pada 2002.
Para pakar manajemen krisis memuji penanganan kecelakaan AirAsia yang dilakukan Tony Fernandes. Dia hadir di depan anggota keluarga penumpang dan awak kabin. Dia juga mampu mengelola dengan baik pusat krisis AirAsia di Bandara Internasional Juanda Surabaya. “Ini merupakan insiden pertama bagi AirAsia. Itu akan menjadi sorotan,” kata Greg Waldron.
Tony juga menggunakan akun Twitter -nya sebagai ajang untuk menyampaikan perkembangan terbaru. Apa yang dilakukan Tony itu sangat berbeda saat hilangnya pesawat Malaysia Airline MH370 pada Juli lalu. Penanganan krisis yang baik oleh Tony, menurut pakar, bisa membuat AirAsia akan kembali meningkatkan kepercayaan penumpang dan memperbaiki brand AirAsia.
Sementara itu, para pejabat keamanan AS mengungkapkan, daftar nama-nama penumpang dan awak kabin telah diperiksa untuk mengetahui apakah jatuhnya pesawat AirAsia tersebut ada motif sabotase atau tidak. Namun dipastikan bahwa mereka tidak memiliki kaitan signifikan dengan insiden ini. Sementara itu, di Bandara Changi, Singapura, berbagai pesan berisi harapan dan doa disampaikan beberapa orang atas jatuhnya pesawat AirAsia.
“Tetap tabah”, “Tetaplah Yakin”, demikian bunyi beberapa pesan yang muncul dalam tampilan pesan tersebut. Jessica Sng, seorang mahasiswa yang baru berlibur di Jepang, menuliskan harapan terbaik bagi para penumpang AirAsia. “Saya berpikir jika itu terjadi terhadap saya,” tuturnya seperti dikutip Wall Street Journal.
Sementara itu perusahaan Jerman Allianz menyatakan pihaknya menjadi reasuransi utama bagi pesawat AirAsia yang hilang. Allianz yang juga memiliki Malaysia Airlines sebagai kliennya merupakan reasuransi utama untuk penerbangan MH370 dan MH17. “Kami dapat mengonfirmasi bahwa Allianz Global Corporate & Specialty UK (AGCS) merupakan reasuransi utama untuk AirAsia untuk kewajiban asuransi,” ungkap juru bicara Allianz seperti dikutip Reuters.
“Kecelakaan penerbangan merupakan 4 dari 10 asuransi kerugian terbesar yang tidak terkait dengan bencana alam dalam delapan bulan pertama 2014, menambah tekanan pada klaim penerbangan yang meningkat akibat penggunaan bahan baku mahal dan permintaan regulasi keamanan,” papar Allianz.

Sumber : Koran Sindo