Mempekerjakan talenta baru bisa jadi rumit dan melelahkan. Saat Anda melakukan wawancara dan menilai keunggulan setiap kandidat atau para pelamar kerja juga mengevaluasi Anda dan perusahaan Anda. Proses perekrutan lebih kompleks daripada memilih orang yang tepat untuk pekerjaan itu. Anda harus menarik dan mengamankan kandidat terbaik yang nilainya selaras dengan misi dan prinsip perusahaan Anda.
Perekrutan yang buruk dapat merugikan bisnis Anda dengan lebih dari satu cara. Saat Anda memperkerjakan orang yang salah di lingkungan kerja Anda, tentu hal ini dapat memperlambat produksi, menyebabkan masalah dengan rekan kerja, dan menyebabkan sakit kepala lebih dari yang Anda duga. Mempekerjakan karyawan yang salah juga bisa mahal secara finansial.
Karena itu, ketahui 6 kesalahan berikut ini, agar proses rekrutmen Anda berhasil sesuai sasaran.
Tidak mencari kandidat yang beragam.
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan manajer perekrutan adalah tidak memiliki kandidat yang beragam.
Banyaknya keragaman seperti usia, pengalaman, latar belakang, ras, dan jenis kelamin, yang semuanya membantu membawa keragaman pemikiran. Ini dapat membuat organisasi lebih sukses dan membuat organisasi tumbuh dan berkembang.
Dengan tenaga kerja yang terdiversifikasi, Anda memiliki peluang lebih baik untuk menarik berbagai jenis orang yang mungkin tidak melamar posisi di perusahaan Anda. Menjadi perusahaan yang beragam dan inklusif juga membawa perspektif baru ke organisasi Anda, yang membantunya tumbuh.
Selalu memercayai kesan pertama Anda.
Seringkali pemberi kerja menilai kandidat berdasarkan apakah mereka menyukainya daripada mencocokkan kekuatan mereka sesuai dengan tanggung jawab posisi. Meskipun Anda tidak dapat mengetahui dengan pasti bagaimana kinerja karyawan baru setelah dipekerjakan, Anda dapat mengurangi risiko perekrutan yang buruk dengan tidak mempertimbangkan kesan pertama dalam keputusan Anda.
Sangat mudah untuk berasumsi bahwa jabat tangan yang kuat dan kontak mata yang baik berarti seseorang kompeten secara keseluruhan, tapi jangan sampai terjebak akan itu. Jangan gunakan wawancara untuk mencoba memvalidasi penilaian cepat yang baik atau buruk dari seorang kandidat.
Ingatlah bahwa kandidat adalah manusia, dan tidak realistis untuk mengharapkan setiap pelamar menjadi sempurna. Ketahuilah bahwa wawancara kerja dapat menjadi pengalaman yang mengintimidasi, dan kemungkinan beberapa kandidat merasa gugup saat menghadapi peristiwa yang berpotensi mengubah hidup.
Kebijakan perekrutan yang tidak jelas.
Salah satu kesalahan paling kritis yang dapat dilakukan perusahaan adalah gagal menentukan kebijakan perekrutannya sebelum memulai pencarian karyawan. Ketahuilah bahwa kebijakan yang tidak jelas dapat membingungkan manajer perekrutan dan kandidat, bahkan dapat mengundang masalah hukum – terutama mengenai pekerja kontrak dan karyawan yang dikecualikan vs. yang tidak dikecualikan.
Semua pemberi kerja harus memiliki buku pegangan karyawan dan kebijakan perekrutan yang jelas.
Tidak menonjolkan budaya perusahaan.
Salah satu kesalahan paling signifikan yang umum dilakukan adalah tidak menampilkan gaya dan budaya perusahaan, termasuk paket tunjangan karyawan, gaji, atau fleksibilitas tempat kerja.
Sebagian besar dari kita menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja daripada dengan keluarga dan teman-teman kita, jadi orang mencari lingkungan di mana mereka merasa nyaman atau yang memberikan manfaat tertentu pada kehidupan pribadi para pekerja. Ini bisa menjadi pembeda besar bagi kandidat dan sangat penting ketika Anda mencoba menemukan orang dalam industri atau fungsi yang kompetitif.
Mengabaikan platform media sosial.
Dengan banyak perusahaan yang menggunakan platform seperti Facebook dan Instagram sebagai alat pemasaran, kehadiran media sosial yang lemah sebenarnya dapat merugikan perusahaan Anda – dan orang-orang di dalamnya.
Teknologi tempat kerja yang ketinggalan zaman.
Pekerja ingin merasa seperti bagian dari bisnis yang kompetitif daripada jalan buntu. Untuk merekrut dan mempertahankan bakat, Anda harus mengikuti kemajuan teknologi.
Membeli perangkat dan teknologi berkualitas tinggi di tempat kerja harus dilihat sebagai investasi, bukan pemborosan uang. Perangkat lunak berkualitas tinggi dapat meningkatkan pekerjaan karyawan, mengurangi pergantian, dan membantu mereka mempelajari keterampilan baru, yang, pada gilirannya, tidak diragukan lagi akan menguntungkan bisnis Anda.
Baca juga : 4 Hal yang Perlu HRD dan Pemilik Usaha Ketahui Tentang Program Kartu Prakerja
Akhir Kata
Setelah Anda membawa kandidat yang sangat baik sebagai karyawan baru, berhati-hatilah untuk mentransisikan mereka ke dalam angkatan kerja Anda. Proses orientasi yang menyeluruh dan terstruktur sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang karyawan baru dan dapat meningkatkan keterlibatan dan retensi karyawan.
Sementara sebagian besar perusahaan memahami pentingnya menyediakan karyawan baru dengan informasi praktis, seperti rincian tentang paket manfaat, parkir dan dasar-dasar lainnya, jangan lupa untuk memasukkan sentuhan pribadi. Misalnya, ucapan selamat datang dari manajemen dan rekan kerja dapat membantu karyawan baru merasa didukung.
Strategi orientasi sukses lainnya termasuk membiasakan karyawan dengan budaya dan misi perusahaan daripada hanya berfokus pada orientasi dan dokumen. Selain itu, aktivitas mentoring dapat membantu menjalin ikatan karyawan dan membantu karyawan baru merasa didukung. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan hubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.