TIPS JALAN PINTAS UNTUK MULAI MEMBANGUN BISNIS SENDIRI TANPA HARUS MEMULAINYA DARI NOL (STARTUP)

Jika Anda bermimpi ingin menjadi seorang pebinis yang mampu menarik banyak orang (branding), namun keinginan untuk membangun bisnis sendiri tersebut sejak dari awal sampai bisa berkembang pesat menjadi lebih besar lagi juga dapat menjadi momok tersendiri yang begitu menakutkan bagi kebanyakan pebisnis pemula. Dan ternyata, untuk memulai sebuah bisnis tidak harus dimulai dari nol. Anda masih dapat memulainya dengan beberapa alternatif lain berikut ini yang memiliki banyak benefit namun bisa terhindar dari beberapa kekurangannya, yaitu dengan beberapa cara berikut ini:

1. Berinvestasi pada bisnis startup milik orang lain.

Meskipun sebenarnya Anda tidak memiliki daya tarik yang sama, namun dengan berinvestasi pada bisnis startup dan sudah mapan juga memiliki keuntungan yang hampir sama halnya seperti dengan menjalankannya sendiri. Pengambilan dana dari modal join venture yang nantinya akan diperdagangkan secara publik dan berinvestasi pada bisnis perusahaan pemula, menciptakan portofolio bisnis yang mungkin saja akan berpotensi menjadi lebih besar lagi. Dengan sebuah investasi tunggal, Anda akan bisa mendapatkan akses kepada portofolio bisnis yang jauh lebih luas yang sebelumnya telah benar-benar lulus uji coba modal join venture.

Pada tingkat lokal, seringkali masih ada peluang untuk melakukan investasi secara langsung dalam bisnis yang sudah Anda ketahui tersebut, baik dari segi wilayah maupun jaringan pribadi Anda, yang dapat menukar saham ekuitas untuk suatu pendanaan. Kedua jenis investasi tersebut memiliki tingkat resiko yang sesuai dengan rewards yang nantinya akan dihasilkan jika bisnis tersebut sudah menjadi sukses. Jadi sangat penting artinya untuk melakukan penelitian secara lebih menyeluruh terhadap adanya peluang dari bisnis startup sebelum Anda akan benar-benar berinvestasi. Berinvestasi melalui modal join venture merupakan alternatif yang paling menguntungkan dari berbagai alternatif lainnya yang sudah ada. Anda tidak harus berhenti dari pekerjaan saat ini, dengan membuka kantor atau mempekerjakan karyawan sendiri. Dan Anda hanya tinggal membeli sahamnya saja.

2. Menjalin hubungan kerjasama bersama dengan orang lain (partner bisnis).

Alih-alih hanya berinvestasi dalam sebuah bisnis dengan imbalan saham ekuitas, Anda masih dapat memulainya dengan alternatif lain, yaitu dengan menjadi mitra dalam bisnis yang sudah berjalan. Hal ini tentu saja Anda harus melakukan pekerjaan sehari-hari dalam bisnis tersebut. Namun harus lebih memfokuskan perhatian pada sesuatu yang tidak dimiliki oleh pendirinya, seperti halnya strategi pemasaran atau keuangan dan dapat juga berperan lebih aktif dalam internal organisasi bisnis.

Pilihan alternatif lain untuk memulai bisnis dengan cara seperti ini akan dapat memberikan pengalaman baru dalam berwirausaha, minus fase start-up, dan lebih memungkinkan bagi Anda untuk memilih jenis pekerjaan seperti apa yang ingin Anda lakukan. Bahkan, jika Anda memang benar-benar mengatur untuk memulai bisnis sendiri, maka carilah mitra bisnis yang lebih tepat untuk membuat fase start up Anda dapat berjalan dengan lebih lancar. Hal ini juga masih tergantung kepada bagaimana pengalaman masing-masing dan keahlian seperti apa yang dimiliki oleh partner bisnis Anda tersebut.

3. Memulai bisnis dengan cara Intrapreneurship.

Pilihan selanjutnya untuk memulai bisnis sendiri adalah dengan cara menjadi pengusaha pada internal organisasi lain yang jauh lebih besar. Beberapa perusahaan memang memiliki struktur yang akan semakin mendorong karyawannya untuk merintis lini bisnis baru sebagai suatu imbalan atas ekuitas atau bonusnya. Jika Anda dapat menemukan perusahaan dengan budaya inovasi yang jauh lebih kuat, maka Anda dapat membangun bisnis sendiri di dalamnya, dengan bermodalkan ide dan kemampuan berinovai yang lebih tinggi, dan tentunya untuk hal ini akan mengurangi modal awal Anda dan mengurangi terjadinya resiko pribadi bukan!

Anda bahkan mungkin akan bisa memulainya dengan program intraprenuership untuk menghabiskan sebagian dari waktu Anda dalam mengerjakan subproyek dari bisnis dengan sistem bonus. Untuk semakin memperkuat argumen, maka Anda akan bisa menunjuk perusahaan-perusahaan seperti 3M, Intel dan Lockheed Martin. Ketiganya akan melihat adanya beberapa pertumbuhan terbesar dari bisnisnya ketika intraprenuership sudah menjadi budaya bagi perusahaan. Intrapreneurship sendiri dapat menawarkan beberapa manfaat yang sama seperti suatu kewirausahaan tanpa harus memaksa untuk melepaskan keamanan dari pekerjaan sehari-harinya.

4. Memilih untuk membeli franchise (memulai berbisnis waralaba).

Berbisnis franchise (waralaba) merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindari terlalu banyaknya tingkat kerepotan pada saat akan memulai bisnis baru dari nol. Intinya adalah, seorang pemilik/pembeli waralaba harus mengikuti SOP yang sudah terbukti berhasil pada lokasi-lokasi waralaba lainnya.

Manfaat utama dari membeli bisnis waralaba/franchise adalah sebagai berikut:

• Merek yang sudah benar-benar diakui oleh public.
• Sumber daya dengan manajemen yang terbukti sangat baik.
• Skala ekonomi yang sudah terbentuk oleh jaringan luas bisnis waralaba.

Sedangkan untuk kekurangan utama dari berbisnis waralaba ini adalah adanya biaya pembelian lisensi waralaba dan royalti, yang bisa sangat mahal. Orang yang menginginkan pengalaman dalam berwirausaha sejatinya juga akan memiliki masalah dengan keterbatasan dana yang diberlakukan oleh para pemilik utama dari bisnis waralaba tersebut, sehingga terlampau sulit untuk bisa berkreasi. Konon katanya, bisnis waralaba memiliki jaringan pendukung yang jauh lebih kuat dan biasanya banyak diyakini juga memiliki tingkat keberhasilan yang jauh lebih baik, apabila dibandingkan dengan sebagian besar dari bisnis-bisnis start-up.

5. Membeli bisnis yang sudah lama beroperasi.

Membeli bisnis yang sudah sangat lama beroperasi dan (semoga saja) cukup menguntungkan jika sudah dirombak ulang adalah jalan pintas lainnya yang bisa dilakukan untuk membangun bisnis tanpa harus memulainya dari nol. Terdapat beberapa manfaat nyata yang bisa didapat dari membeli bisnis ini, seperti:

• Efisiensi waktu yang seharusnya dihabiskan pada tahap perencanaan dan penciptaan.
• Infrastruktur yang sebelumnya sudah terbentuk seperti persediaan dan penjualan, hanya tinggal dilakukan sedikit perombakan saja.
• Pelanggan sudah ada dan mereka sudah sangat mengenali brand dari bisnis tersebut.

Namun, untuk kekurangannya adalah biaya untuk memperoleh bisnis yang menguntungkan tersebut biasanya akan jauh lebih tinggi daripada biaya dari bisnis start-up dengan jenis bidang yang sama. Biaya ini bisa mencerminkan upaya dari orang yang akan memulainya, ditambah lagi dengan premi tambahan yang nantinya akan dibebankan untuk jenis bisnis yang memiliki tingkat kemampuan bertahan hidup yang sudah terbukti cukup baik. Jika Anda ingin memilih jalan pintas seperti ini, maka sangat penting artinya untuk melakukan uji coba kelayakan terlebih dahulu. Konfirmasikan semua angka dari pendapatannya dan untuk mencari tahu mengapa seseorang ingin menjual bisnis yang sebelumnya seperti tampak sukses.

Dengan cara mengeksplorasikan beberapa cara alternatif seperti diatas dalam memulai sebuah bisnis baru tanpa harus dari nol ini, Anda mungkin akan bisa menemukan hal-hal menarik apa saja yang nantinya akan mampu memberikan pengalaman seperti apa yang yang dibutuhkan sambil untuk lebih meminimalkan berbagai macam kesulitan dalam berbisnis. Jika tidak ada satupun yang cocok dari sekian banyak alternatif-alternatif membangun bisnis tersebut, maka mungkin saja sekarang sudah saatnya bagi Anda untuk menggulung lengan baju dan membangun bisnis Anda sendiri sejak dari awal sampai bisa menjadi benar-benar sukses. Apabila anda membutuhkan pendampingan dalam start up Ritel modern, Distributor Company, atau manufacturing atau bisnis lainnya yang membutuhkan kehandalan manajemen sebagai basis bisnis silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252982900. Tim kami siap membantu!