Perkembangan dunia bisnis apabila dilihat mulai tahun 2001 sampai sekarang, jelas sekali telah mengalami berbagai macam transformasi dan perubahan model serta konsep dari bisnis itu sendiri. Hadirnya teknologi yang semakin berkembang pesat telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap dunia bisnis kearah yang jauh lebih sederhana namun begitu inovatif. Hal inilah yang telah memicu semakin banyak yang bermunculan para pengusaha-pengusaha baru dengan usia yang relative masih muda untuk memulai sebuah bisnis baru (bisnis startup).
Bisnis startup yang sudah memiliki prospek dan potensi untuk semakin berkembang pesat. Yang seringkali banyak ditemukan dari bisnis startup ini adalah biasanya dari model bisnis yang digunakan dan merupakan sebuah perpaduan antara teknologi internet dengan sebuah aplikasi mobile. Seperti contoh bisnis untuk pembelian tiket kereta api dan pemesanan hotel yang banyak memberikan berbagai kemudahan transaksi hanya dengan perantara dari sebuah handphone, tanpa perlu untuk langsung mendatangi kepada agen atau tempat-tempat tertentu untuk membelinya.
Perkembangan dunia bisnis untuk saat ini memang begitu menjanjikan, namun terdapat sebuah riset pada tahun 2015 lalu yang harus dijadikan sebagai sebuah pertimbangan khusus tentang dunia bisnis, yaitu yang menyatakan bahwa 90% dari bisnis sangat rentan untuk mengalami kegagalan, yang mana secara umum sekitar 51% dari sebuah bisnis baru dinyatakan sudah benar-benar bangkrut pada tahun kelima dan hanya sisa 10% dari bisnis yang masih mampu untuk bertahan selama 10 tahun. Tentunya yang akan menjadi sebuah pertanyaan adalah: Mengapa yang 90% harus mengalami kegagalan (bangkrut)?
Dari riset tersebut dijelaskan apabila penyebab terbesar kenapa sebuah bisnis mengalami kegagalan adalah karena tidak memilikinya visi dan misi yang jelas, permasalahan tentang pengelolaan keuangan, dan masalah produktivitas perusahaan. Dengan melihat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa banyak diantara perusahaan-perusahaan baru yang tidak mampu dalam menerapkan prinsip-prinsip bisnis secara proporsional dan profesional, padahal faktor penyebab tersebut adalah salah satu bagian terpenting dalam prinsip bisnis yang harus dipenuhi oleh para pebisnis pemula.
Karena itulah, maka berikut ini adalah prinsip-prinsip dari bisnis yang harus bisa dilaksanakan demi semakin berkembangnya kegiatan bisnis, yaitu:
1. Prinsip Otonomi.
Otonomi dapat diartikan sebagai sebuah kebebasan yang telah diberikan untuk pihak tertentu. Ditinjau dari berbagai prinsip bisnis, maka prinsip otonomi berarti adalah sebuah perusahaan yang memiliki kebebasan secara mutlak untuk bisa menjalankan segala kegiatan usaha dan perekonomian yang sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Tidak ada suatu pihakpun yang akan berupaya menentukan batasan dan aturan khusus bagi pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya, selama kegiatan yang dilakukan masih berstatus legal, dan semua kewenangan tersebut masih ada dalam kendali setiap para pelaku usahanya.
2. Prinsip Kejujuran.
Atribut kejujuran pada seseorang yang melambangkan adanya sebuah karakter dan sikap yang dimiliki oleh orang tersebut. Begitu pula makna kejujuran dalam prinsip bisnis, adanya hal tersebut telah menunjukkan bahwa sebuah karakter yang dapat semakin meningkatkan value bagi perusahaan. Pada dasarnya karakter inilah yang begitu membedakan antar perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya dalam hubungannnya dengan sukses atau tidak adanya strategi branding terhadap produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan, yaitu dapat terlihat dari bagaimana sikap dan antusiasme konsumen dalam menerima produk dari perusahaan tersebut.
3. Prinsip Keadilan.
Prinsip keadilan dalam dunia bisnis bertujuan agar segala sesuatu yang telah tertuang dalam visi dan misi perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang telah diharapkan. Pada dasarnya setiap elemen dalam perusahaan akan memiliki perannya masing-masing, yang mana dari seluruh peran tersebut akan sangat berdampak pada satu tujuan yang sama, yaitu untuk mendukung produktivitas dari segala kegiatan operasional bisnis. Prinsip keadilan dalam internal perusahaan sangat berperan penting dalam pembagian porsi kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas secara merata dari setiap masing-masing elemen, misalnya karyawan juga harus menunjukkan kinerja terbaiknya dalam menjalankan setiap tugas-tugasnya dan pemilik bisnis akan memberikan upah dan reward terbaik terhadap karyawan secara adil dengan melihat performance dalam setiap menyelesaikan tanggungjawab mereka masing-masing.
4. Prinsip Untuk Saling Menguntungkan.
Dalam dunia bisnis sangat wajar apabila sering terjadi berbagai macam persaingan, terlebih lagi untuk perusahaan yang memiliki kesamaan dalam segmentasi pasar konsumennya. Berlomba-lomba dalam menghadirkan produk terbaik merupakan sebuah ajang yang tidak mungkin bisa terhindarkan oleh setiap produsen dalam menarik perhatian dan minat dari para konsumennya. Terlebih lagi dengan kondisi masyarakat yang saat ini sudah sangat paham betul tentang perkembangan dari dunia teknologi yang menjadikan mereka semakin bertambah cerdas dalam memilih produk-produk, dan dari sinilah letak tantangan terberat bagi para produsen dalam menghasilkan produk-produk yang lebih inovatif dan selalu ter up to date.
5. Prinsip Integritas dan Moral Dalam Berbisnis.
Dengan berpedoman kepada prinsip integritas dan moral, maka itu berarti bahwa secara fisik dan mental para pengusaha telah benar-benar menyadari bahwa bisnis bukan hanya sekedar untuk mengejar keuntungan semata, namun lebih daripada itu, bisnis merupakan media terbaik yang akan memberikan banyak manfaat bagi para konsumen. Cara berfikir yang benar dalam berbisnis adalah tentang bagaimana produk yang telah dihasilkan akan banyak disukai dan akan dijadikan sebagai pilihan utama oleh konsumen. Masyarakat pada hakikatnya adalah berupa elemen terpenting apabila dibandingkan dengan keuntungan dari bisnis itu sendiri, karena bagaimanapun juga nyawa dari bisnis adalah berupa interaksi dengan para konsumen yang nantinya akan berujung kepada loyalnya dari para konsumen dengan produk tersebut.
Hasil dari bisnis adalah berupa layanan yang hadir bagi para konsumen, karena berupa layanan. Maka sangat penting artinya untuk mengenali setiap jenis dari kebutuhan para konsumen. Hasil dari bisnis adalah sebagai media untuk semakin mempermudah dan memperpendek langkah agar bisa sampai kepada kebutuhan dan tujuan tersebut. Apapun jenis produk yang berhasil Anda buat, masih tetap harus memenuhi kriteria-kriteria dari kebutuhan konsumen agar semakin mudah untuk diterima oleh para konsumen. Agar bisa mencapai kondisi tersebut, maka dibutuhkan adanya penerapan dari prinsip bisnis dalam menjalankan seluruh kegiatan usahanya dan untuk memberikan hasil yang bermanfaat bagi konsumen.
Tujuan akhir dari penerapan prinsip bisnis adalah untuk memperoleh kepercayaan penuh dari masyarakat. Kepercayaan tersebut merupakan wujud asli dari kepuasan dan apresiasi konsumen terhadap kinerja dan berbagai inovasi produk yang telah dihasilkan dari sebuah bisnis Anda. Saat kepercayaan itu sudah benar-benar diberikan, maka disatu sisi akan menjadi tantangan yang berkelanjutan bagi perusahaan untuk melahirkan produk-produk yang lebih kreatif lagi dan akan mampu untuk memenuhi setiap selera dari para konsumen yang akan selalu berubah-ubah. Dengan jalan menerapkan prinsip-prinsip dari bisnis maka secara konsekuen dan professional akan sangat membantu dan mengarahkan segala tindakan agar bisa mencapai kedua hal tersebut.
Itulah sekilas pembahasan tentang prinsip-prinsip dalam dunia bisnis yang harus benar-benar dipahami oleh para entrepreneur (pengusaha), terutama sekali bagi mereka yang masih berstatus sebagai seorang pebisnis pemula (bisnis startup). Semoga bisa bermanfaat dalam semakin menambah wawasan Anda sekalian tentang dunia bisnis. Terimakasih dan salam sukses.