Copywriting adalah seni menulis teks persuasif yang bertujuan untuk mempromosikan produk, jasa, atau ide. Copywriting dapat digunakan untuk berbagai media, seperti website, sosial media, email, iklan, brosur, dan lain-lain. Namun, tidak semua copywriting dapat menarik perhatian dan menggugah minat audience. Salah satu teknik yang dapat membantu kamu menulis copy yang lebih efektif adalah conversational copywriting.
Apa itu Conversational Copywriting?
Conversational copywriting adalah teknik menulis copy seperti berbicara dengan audience, sehingga menciptakan kesan yang lebih akrab dan hidup. Teknik ini mengandalkan penggunaan bahasa yang sederhana, jelas, dan ramah, serta memperhatikan karakteristik dan kebutuhan audience. Dengan conversational copywriting, kamu dapat membangun hubungan yang lebih personal dan interaktif dengan audience, serta meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan mereka terhadap brand kamu.
Mengapa Conversational Copywriting Penting?
Conversational copywriting memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Cocok untuk penulisan konten di website, karena dapat membuat pengunjung lebih betah dan tertarik dengan informasi yang disampaikan. Selain itu, conversational copywriting juga dapat meningkatkan ranking website kamu di mesin pencari (SEO), karena menggunakan kata kunci yang relevan dan alami.
- Cocok untuk sosial media, karena dapat menyesuaikan dengan gaya bahasa dan karakteristik audience di platform yang berbeda-beda. Dengan conversational copywriting, kamu dapat meningkatkan engagement dan loyalitas audience, serta memperluas jangkauan dan kesadaran brand kamu.
- Menunjukkan empati, karena dapat memahami kebutuhan dan permasalahan audience, serta memberikan solusi yang sesuai. Dengan conversational copywriting, kamu dapat menunjukkan bahwa kamu peduli dan mau mendengarkan audience, serta memberikan nilai tambah bagi mereka.
- Menghapus jarak antara brand dan audience, karena dapat membangun hubungan yang lebih personal dan interaktif. Dengan conversational copywriting, kamu dapat membuat audience merasa seperti berbicara dengan teman atau sahabat, bukan dengan robot atau sales.
Bagaimana Cara Menerapkan Conversational Copywriting?
Untuk menerapkan conversational copywriting, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Sesuaikan dengan targetmu, yaitu dengan mengetahui siapa audience yang ingin kamu sasar, apa tujuan kamu menulis, dan apa manfaat yang ingin kamu tawarkan. Dengan begitu, kamu dapat menulis copy yang sesuai dengan harapan dan minat audience.
- Gunakan teknik storytelling, yaitu dengan menyampaikan cerita yang menarik, relevan, dan bermakna bagi audience, sehingga dapat mempengaruhi emosi dan sikap mereka. Dengan storytelling, kamu dapat membuat copy yang lebih hidup dan memorable.
- Perhatikan panjang kalimatnya, yaitu dengan menggunakan kalimat yang singkat, sederhana, dan mudah dipahami, serta menghindari kalimat yang panjang dan rumit. Dengan begitu, kamu dapat membuat copy yang lebih mudah dicerna dan diingat oleh audience.
- Hindari penggunaan jargon, yaitu dengan menggunakan bahasa yang sehari-hari dan familiar bagi audience, serta menghindari istilah-istilah yang asing atau teknis. Dengan begitu, kamu dapat membuat copy yang lebih dekat dan nyaman bagi audience.
- Sesuaikan dengan kondisi, yaitu dengan menyesuaikan tone dan gaya bahasa dengan situasi dan konteks yang sedang terjadi, serta menghindari hal-hal yang sensitif atau kontroversial. Dengan begitu, kamu dapat membuat copy yang lebih tepat sasaran dan tidak menyinggung audience.
Kesimpulan
Conversational copywriting adalah teknik menulis copy seperti berbicara dengan audience. Teknik ini memiliki banyak manfaat bagi brand kamu, seperti meningkatkan engagement, loyalitas, kredibilitas, kepercayaan, ranking SEO, dan konversi. Untuk menerapkan conversational copywriting, kamu perlu memperhatikan targetmu, storytellingmu, panjang kalimatmu, jargonmu, dan kondisimu. Untuk informasi kebutuhan Digital marketing silahkan klik www.digitalmarketingindonesia.com atau hubungi groedu@gmail.com