Kinerja K3 adalah tingkat pencapaian tujuan dan sasaran K3 yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja K3 mencerminkan seberapa baik perusahaan menerapkan program K3 di tempat kerja. Mengukur dan mengevaluasi kinerja K3 adalah salah satu langkah penting dalam siklus manajemen K3. Dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja K3, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan program K3, serta melakukan tindakan perbaikan atau peningkatan yang diperlukan.
Baca juga : Fungsi Training K3 Untuk Mengurangi Potensi Kecelakaan Ditempat Kerja`
Langkah-Langkah Mengukur Dan Mengevaluasi Kinerja K3
Lalu, bagaimana cara mengukur dan mengevaluasi kinerja K3 di perusahaan Anda? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
- Menetapkan indikator kinerja K3 yang relevan, spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan berbatas waktu (SMART). Indikator kinerja K3 adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan dan sasaran K3. Indikator kinerja K3 dapat berupa input, output, outcome, atau impact. Contoh indikator kinerja K3 adalah jumlah kecelakaan kerja, tingkat absensi karyawan, tingkat kepuasan karyawan, dll.
- Mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja K3 yang telah ditetapkan. Data dan informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti dokumen, observasi, wawancara, survei, audit, dll. Data dan informasi harus akurat, valid, reliabel, dan lengkap.
- Menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan dengan menggunakan metode atau teknik yang sesuai. Analisis data dan informasi bertujuan untuk menginterpretasikan hasil pengukuran kinerja K3 dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis data dan informasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistik, grafik, tabel, diagram, dll.
- Membuat laporan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3 yang komprehensif dan jelas. Laporan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3 harus mencakup ringkasan eksekutif, latar belakang, tujuan, metodologi, hasil analisis, kesimpulan, rekomendasi, serta lampiran. Laporan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3 harus disajikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, format yang rapi, serta visualisasi yang menarik.
- Menyampaikan laporan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3 kepada stakeholder terkait, seperti manajemen, karyawan, pemerintah, masyarakat, dll. Penyampaian laporan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3 bertujuan untuk memberikan umpan balik, masukan, saran, atau rekomendasi kepada stakeholder terkait. Penyampaian laporan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3 dapat dilakukan dengan menggunakan media yang sesuai, seperti rapat, presentasi, email, website, dll.
- Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3. Tindak lanjut adalah langkah aksi yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja K3 berdasarkan hasil pengukuran dan evaluasi kinerja K3. Tindak lanjut dapat berupa perubahan kebijakan, prosedur, sistem, sumber daya manusia, sumber daya material, dll.
Baca juga: 5 ancaman penyakit akibat kerja di tempat tanpa memedulikan k3
Dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja K3, Anda dapat mengetahui seberapa baik program K3 Anda berjalan, serta melakukan perbaikan atau peningkatan yang diperlukan. Kinerja K3 yang baik akan memberikan manfaat bagi karyawan, perusahaan, dan lingkungan. Oleh karena itu, jangan ragu untuk menerapkan cara-cara yang telah kami jelaskan di atas.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait dengan topik artikel ini, silakan hubungi kami melalui WhatsApp 0812-5298-2900.Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Semoga artikel ini bermanfaat dan salam sukses.