Saat ini ada sebuah kelompok orang yang disebut Gen Z. Mereka adalah orang-orang yang lahir setelah tahun 1995. Kehidupan mereka dipengaruhi oleh teknologi, budaya, dan sosial yang berbeda dari generasi sebelumnya. Gen Z tumbuh dan menjadi dewasa pada saat terjadi resesi besar pada akhir tahun 2000-an. Kebanyakan dari mereka tidak mengingat kehidupan sebelum internet dan media sosial menjadi bagian dari keseharian mereka.
Walaupun banyak yang menganggap Gen Z hampir sama dengan milenial, tetapi mereka memiliki perbedaan perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka dibesarkan. Gen Z dan milenial sama-sama menggunakan teknologi, media sosial, dan ponsel, tetapi Gen Z lebih cepat bosan dan lebih pendek perhatiannya ketika menggunakan berbagai platform media sosial. Oleh karena itu, para pemasar harus dapat memberikan cerita yang benar dan menargetkan tempat yang tepat agar Gen Z tertarik pada produk atau layanan mereka, baik di saluran digital maupun luring.
Penting bagi para pemasar untuk memahami perilaku dan interaksi Gen Z di dalam strategi pemasaran omnichannel. Hal ini disebabkan oleh dua alasan utama, yaitu:
- Kebudayaan para kaum muda masuk ke dalam kebiasaan konsumen. Dengan memahami jalur yang diambil Gen Z, maka para pemasar dapat lebih memahami tren pasar dan kebiasaan konsumen di masa depan.
- Pada tahun 2023, Gen Z akan menjadi sebagian besar konsumen, sehingga menjadi target pasar yang besar bagi para pemasar.
Untuk berhasil menjangkau Gen Z, para pemasar harus menyesuaikan nilai merek mereka dengan nilai yang dimiliki oleh Gen Z. Beberapa nilai yang dimiliki oleh Gen Z antara lain peduli terhadap isu sosial, lingkungan, serta mandiri, pekerja keras, kompetitif, dan kewirausahaan. Dengan membangun kampanye berdasarkan nilai-nilai tersebut, para pemasar dapat membangun koneksi dengan Gen Z dan menarik perhatian mereka.
Baca juga: 7 alasan Omni channel adalah hal penting untuk bisnis anda
Gen Z sangat aktif dalam penggunaan teknologi dan media sosial. Oleh karena itu, penting bagi para pemasar untuk memperhatikan strategi penargetan online yang komprehensif dan mengoptimalkan halaman arahan serta pesan-pesan yang disampaikan agar sesuai dengan aktivitas pengguna seluler. Para pemasar harus membangun hubungan dengan Gen Z melalui beberapa titik kontak di berbagai saluran online dan offline, khususnya di platform media sosial yang sering digunakan oleh Gen Z.
Baca juga : cara membuat rencana pemasaran Omni channel yang efektif di tahun 2023
Saat menargetkan Gen Z di media sosial, para pemasar harus memilih platform yang tepat. Hal ini dikarenakan Gen Z menggunakan berbagai platform media sosial untuk kepentingan yang berbeda.
Para merek harus menyesuaikan diri dengan tuntutan dari Gen Z, termasuk di dalamnya mengoptimalkan kehadiran merek di berbagai situs web, platform media sosial, serta saluran luring. Para pemasar juga perlu mempertimbangkan pentingnya mendukung nilai-nilai sosial dan lingkungan yang penting bagi Gen Z, seperti keberlanjutan dan inklusivitas. Selain itu, merek-merek juga perlu memperhatikan bahwa Gen Z cenderung lebih kritis dan skeptis terhadap iklan dan konten pemasaran, sehingga merek harus fokus pada memberikan nilai tambah dan keaslian dalam setiap kampanye pemasaran mereka.
Selain itu, merek juga perlu mempertimbangkan pentingnya pengalaman pelanggan yang mulus dan responsif. Gen Z sangat menghargai pengalaman yang mudah dan cepat, serta pelayanan pelanggan yang responsif dan terpercaya.
Dalam merancang kampanye pemasaran, para pemasar juga perlu memperhatikan tren dan gaya hidup yang sedang populer di kalangan Gen Z. Misalnya, tren kecantikan alami dan produk organik, serta gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan. Para pemasar juga perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi yang berbeda antara Gen Z laki-laki dan perempuan.
Secara keseluruhan, untuk berhasil menjangkau dan memenangkan hati Gen Z, merek-merek perlu mengambil pendekatan yang autentik, inklusif, dan berfokus pada memberikan nilai tambah dan pengalaman pelanggan yang mulus.
Semoga bermanfaat bagi pembaca, apabila ingin mendapat informasi lebih lanjut atau informasi mengenai pelatihan seperti :
- Profesional gromming & Negosiasi
- Handling objection & technique closing
- Body language in selling skill
- Sales territory mnanagement
- Mengelola piutang penjualan
- Sales supervisory management
- Leadership & Managerial skill
- Distributorship management
- Trik menembus Target
Silahkan hubungi kami di 081252982900. Atau KLIK DI SINI untuk dapatkan VIDEONYA.