STRATEGI MEMBANGUN KEUNGGULAN BISNIS DENGAN CARA VCA (VALUE CHAIN ANALYSIS) UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN PASAR

Apabila Anda sedang merasa kebingungan dalam mencari-cari cara untuk peningkatan keunggulan dari bisnis Anda, maka Anda harus pertimbangkan untuk melakukan analisis tentang rantai nilai (value chain analysis) untuk memberikan keunggulan yang lebih dalam menciptakan nilai terbaik bagi pelanggan Anda. Hal ini dilakukan agar bisnis Anda tidak sampai terkapar mati di tengah jalan dengan sia-sia.

Value Chain Analysis (VCA) sangat bergantung kepada prinsip ekonomi dasar yang lebih mengarah kepada keuntungan perusahaan yang akan disajikan oleh sektor-sektor tertentu pada internal organisasi sebuah perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar apabila dibandingkan dengan para pesaing mereka. Secara bersamaan, perusahaan juga harus bertanya kepada diri mereka sendiri pada sektor mana mereka akan dapat memberikan nilai terbaiknya terhadap para pelanggan mereka.

Untuk dapat melakukan VCA, perusahaan harus mulainya dengan cara mengidentifikasikan setiap bagian dari proses produksi dan juga harus mengidentifikasi di mana langkah-langkah yang mungkin dapat dihilangkan atau dilakukan perbaikan-perbaikan tertentu. Perbaikan seperti ini dapat akan dapat menghasilkan penghematan dari sisi biaya dan kapasitas produktif yang bisa semakin ditingkatkan. Dan yang tidak kalah pentingya adalah, dari hasil akhirnya merupakan para pelanggan akan mendapatkan banyak sekali keuntungan dari produk yang telah mereka beli karena sudah mendapatkan biaya yang begitu murah. Dan hal ini akan langsung berdampak kepada peningkatan bottom line perusahaan untuk jangka panjang.

Lalu Sekarang Apa itu Value Chain Analysis?

Analisis rantai nilai atau biasanya disebut dengan Value Chain Analysis (VCA) adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dilakukan sebuah perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa. Dan berbagai kumpulan aktivitas atau segala kegiatan dalam sebuah perusahaan yang akan dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan, dan juga mendukung keberadaan dari produk-produk yang sudah terangkum dalam sebuah analisis rantai nilai.

Jadi, VCA bisa dikatakan juga sebagai mata pisau analisis yang bisa digunakan untuk membedah sebuah proses dari bisnis. Dengan adanya value chain analysis, maka perusahaan dapat melakukan identifikasi tentang proses kunci apa yang terpenting, dan proses mana saja yang hanya sekadar sebagai pendukung.

Agar dapat memahami tentang bagaimana dalam melakukan analisis rantai nilai, sebuah bisnis harus terlebih dahulu tahu tentang apa saja rantai nilainya. Sebuah rantai nilai adalah tentang berbagai kegiatan operasional bisnisnya, termasuk salah satunya adalah desain, produksi, pemasaran dan juga distribusi, usaha untuk membawa produk atau layanan dari konsepsi untuk pengiriman. Bagi perusahaan yang memproduksi barang, rantai nilainya dimulai dengan bahan baku yang akan digunakan untuk proses membuat produk mereka, dan terdiri dari segala sesuatu yang akan ditambahkan ke dalamnya sebelum akan dijual kepada para konsumen.

Value Chain Versi E. Porter (Harvard Business School)

Michael E. Porter dari Harvard Business School merupakan orang pertama yang memperkenalkan tentang konsep value chain analysis ini. Ia mulai membahas tentang konsep-konsep rantai nilai dalam bukunya “Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance” yang telah diterbitkan pada tahun 1985 yang lalu. Porter, juga telah mengembangkan Five Forces Model yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mengetahui tentang seberapa baik mereka akan dapat bersaing di pasar saat ini.

Menurut Porter, keunggulan secara kompetitif tidak akan dapat dipahami dengan hanya melihat perusahaan secara keseluruhan saja. “Hal ini berasal dari banyaknya kegiatan yang berbeda-beda yang telah dilakukan dalam system operasional perusahaan untuk merancang, memproduksi, pemasaran, mengirimkan, dan juga termasuk mendukung suatu produk. Masing-masing kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi dengan posisi biaya pada setiap masing-masing di perusahaan dan akan menciptakan dasar sebagai diferensiasi,” papar Porter.

Berdasarkan LearnMarketing, kalimat Porter ini menunjukkan bahwa kegiatan dalam sebuah organisasi juga akan memasukkan unsure-unsur nilai terhadap layanan dan produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Artinya adalah semua kegiatan ini harus dijalankan pada tingkatan yang optimal apabila organisasi ingin mendapatkan keuntungan yang lebih kompetitif dan benar-benar nyata. Jika mereka berjalan secara efisien, maka nilai yang diperolehnyapun harus melebihi dari biaya yang sebelumnya telah dikeluarkan. Misalnya saja, para pelanggan selalu kembali kepada perusahaan dan akan bertransaksi secara bebas serta sukarela.

Dengan adanya VCA, maka perusahaan akan dapat melakukan semacam business reengineering. Hal ini bertujuan untuk membuat sebuah operasional bisnis menjadi lebih efisien dan mampu memberikan value added yang lebih optimal terhadap perusahaan.

Semoga artikel diatas bermanfaat bagi pembaca. Silahkan kirimkan email ke groedu@gmail.com jika membutuhkan bantuan dalam bisnis, atau kontak ke 0818521172 atau ke 081-252-982900. Kami siap membantu.