Apakah Anda sering mendengar tentang KPI? Atau kepanjangan dari Key Performance Indicators, Indikator Kinerja Utama yang menjadi standar ukuran dari sebuah organisasi atau perusahaan dalam melihat pencapaian hasil dan tujuan. Saat pertama kali perusahaan menetapkan Visi dan Misi serta menjabarkan Target beserta Tujuan, maka diperlukan adanya alat ukur yang mencerminkan progres pencapaian kinerja, itulah yang disebut Key Performance Indicators.
Apakah KPI (Key Performance Indicators) itu?
KPI merupakan alat pengukuran yang bersifat kuantitatif, yang telah disetujui sebelumnya oleh tim manajemen dan mencerminkan faktor-faktor penentu tentang keberhasilan dari sebuah organisasi perusahaan. KPI sangat bergantung kepada jenis dan bentuk organisasi yang melekat kepada masing-masing individu. Setiap karyawan akan memiliki tanggungjawab kerja yang akan terukur melalui KPI.
• Beberapa perusahaan biasanya memiliki KPI yang lebih mengacu kepada prosentase pendapatan dari para pelanggan mereka.
• Sebuah lembaga pendidikan dapat menggunakan KPI tentang jumlah kelulusan anak didiknya sebagai dasar utama.
• Perusahaan jasa pelayanan pelanggan dapat menjadikan acuan panggilan terjawab dalam menit pertama telepon sebagai KPI nya.
• Organisasi sosial masyarakat dapat menetapkan KPI nya berupa jumlah pelayanan selama setahun terakhir.
Apapun pilihan KPI yang akan ditetapkan, harus mencerminkan tujuan dari organisasi, dan harus terukur (quantifiable/measurable). KPI sangat jarang berubah dalam waktu tertentu karena bersifat jangka panjang dan harus sejalan dengan Tujuan Perusahaan, namun tentunya seiring dengan kompetisi pasar yang semakin agresif, maka parameter KPI dapat mengikuti trend yang ada.
KPI mencerminkan Tujuan Dari Organisasi Perusahaan
Organisasi yang memiliki tujuan untuk menjadi Perusahaan paling terdepan dalam bidangnya akan lebih mengedepankan KPI Profit dan Kebijakan secara Fiskal sebagai prioritasnya. Komponen yang akan mengisi paramater-parameter KPI seperti, Laba sebelum Pajak, Ekuitas, Resiko, Asset dan lain sebagainya. Tentunya komposisi dan distribusi keuntungan terhadap masing-masing departemen tidak akan menjadi paramater KPI. Sedangkan bagi sebuah sekolah tingkat lanjut, KPI profit tidaklah relevan dengan bisnisnya apabila dibandingkan dengan jumlah kelulusan dan kesuksesan dalam mencari kerja. Meskipun memiliki KPI yang berbeda-beda namun hal itu tetap mencerminkan Tujuan dan Misi Sekolah.
KPI Harus Dapat Diukur Berdasarkan Data Relevan
Apabila KPI sudah menjadi penilaian apapun, maka harus ada cara tentang bagaimana mendefiniskannya secara akurat dan terukur dalam satuan tertentu. “Menghasilkan Pelanggan Berulang (Repeat Customers)” tidak akan berguna jika tidak ada alat ukur terhadap pelanggan baru atau pelanggan berulang. “Menjadi Perusahaan Paling Populer”, bukan bentuk KPI yang eksak karena tidak ada pembanding dan alat ukur yang jelas. Penting pula dalam mendefinisikan dan menentukan parameter dari KPI yang dipergunakan pada tahun-tahun berikut setelahnya. KPI Penjualan juga harus ditentukan dalam unit maupun nilai penjualan, sedangkan KPI Pelayanan dapat ditentukan dalam menit atau jam, dan seterusnya.
Inti dari Key Performance Indicators adalah harus dapat diukur dan ada pembanding sehingga proses kontrol dan monitoring dapat berlangsung secara akurat.
Selain itu Anda juga perlu untuk menetapkan Target dari masing-masing KPI sehingga akan jelas Tujuan dan Cara Mencapainya, seperti KPI “Tingkat Perputaran Karyawan (Turnover Rate)” dapat ditentukan sebesar 5% per tahun dari jumlah karyawan pada awal tahun sesuai dengan data HRIS (Human Resource Information System). Dengan angka yang jelas setiap orang akan paham dan mengerti tentang tindakan apa yang harus diambil.