JANGAN TUNDA MEMULAI BISNIS BARU DAN APA SOLUSI UNTUK MENGATASINYA?

Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya menunda-nunda pekerjaan. Apalagi jika sedang terkena permasalahan, sikap senang menunda-nunda dalam menyelesaikan masalah biasanya dianggap sebagai sebuah solusi paling cepat dan efisien.

Menunda pekerjaan terkesan seperti sudah menyelesaikan masalah. Namun akibat yang nanti akan disebabkan bukanlah hal yang terlalu mudah untuk diselesaikan. Dan kali ini yang akan kita bahas adalah tentang bisnis, karena senang menunda-nunda itulah, maka yang akan kita bahas kali ini adalah apa saja dan mengapa penyebab dari penundaan bisnis dan tentang bagaimana cara untuk dapat mengatasi perasaan ragu bagi Anda yang baru saja ingin memulai bisnis baru.

Baiklah, berikut ini adalah beberapa alasan yang biasanya menyebabkan mengapa seseorang ingin menunda-nunda dalam memulai bisnis baru. Dari semua alasan tersebut, maka temukan alasan mana yang paling sering Anda rasakan sesegera mungkin, lalu berusahalah untuk Anda perbaiki.

1. Adanya rasa puas terhadap diri sendiri.

Salah satu sebab dari penundaan berpangkal dari rasa puas atau berbangga diri yang terlalu tinggi. Bisa juga menjadi penyebab utama terjadinya rasa kemalasan atau kurangnya kepedulian. Atau bahkan mungkin terlalu yakin dengan hasil yang nanti akan diperolehnya sehingga merasa tidak memiliki alasan yang bagus untuk berani mencoba atau berusaha lebih keras lagi.

Cara untuk mengatasinya adalah :

• Bayangkan peluang bisnis yang besar sudah berada di depan mata Anda, namun peluang tersebut baru akan dapat Anda raih setelah Anda menyelesaikan satu demi satu “pekerjaan dari bisnis” Anda.
• Anda menetapkan lebih banyak sasaran yang semakin menantang bagi diri Anda sendiri. Apabila tantangan tersebut tampaknya terlalu mudah atau terlalu biasa, cobalah untuk menciptakan alasan yang lebih menantang lagi agar dapat membangkitkan motivasi Anda untuk kembali berbisnis.

2. Menunda untuk menghindari terjadinya rasa tidak nyaman.

Pernahkah anda berkata dalam hati : “betul-betul merasa tidak menyenangkan…!”, atau “lain kali saja…”? Apabila ketidaknyamanan seperti ini disebabkan oleh besarnya kewajiban yang harus Anda kerjakan, maka Anda akan dapat menguraikannya menjadi pecahan-pecahan pekerjaan yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk Anda kerjakan sendiri.

Contohnya misalkan Anda sedang mengerjakan proposal bisnis. Anda bisa mengawalinya dengan memilah-milah misalnya, rencana organisasi Anda. Anda mulai merancang seperti apa mekanisme dari bisnis baru Anda. Kemudian Anda akan merancang tentang bagaimana bentuk perusahaannya.

Setelah itu, Anda akan menentukan tentang bagaimana job desk dari karyawan Anda dan posisi mana saja yang Anda butuhkan, dan selanjutnya. Dengan cara menguraikannya menjadi pekerjaan yang lebih kecil dan sederhana, maka pekerjaan Anda akan menjadi jauh lebih ringan dan semakin mudah.

3. Menunda karena merasa takut gagal.

Hampir setiap orang pasti tahu bahwa bayangan dari kegagalan akan mampu menghempaskan sebuah niat. Misalnya, anggap saja Anda akan memulai bisnis baru. Kemudian secara alamiah bayangan kegagalan itu akan muncul, dan Anda mulai terlarut di dalamnya.

Mulai dari produk yang Anda tawarkan takut tidak laku, kemudian uang Anda hilang dan terakhir, istri Anda minta dicerai, tentu saja hal seperti itu dapat mengurungkan atau bahkan mungkin akan menggagalkan niat Anda untuk memulai bisnis baru.

Cara untuk mengatasinya adalah, cobalah Anda bayangkan mana yang lebih buruk, tidak pernah memulai membangun bisnis dan Anda tidak pernah gagal. Otomatis Anda tidak akan pernah sukses. Atau tidak masalah Anda mengalami kegagalan karena dari kegagalan-kegagalan itulah Anda akan dituntun ke jalan kesuksesan.

4. Hambatan dari sisi emosi.

Seperti kata-kata “Aku sedang tidak mood untuk mengerjakan itu”… “Aku terlalu tertekan untuk mengerjakannya sekarang ini…” Jika yang satu ini namanya adalah alasan emosional. Dan jika emosional yang bermain, maka saat Anda akan memulai bisnis baru, maka akan muncul berbagai macam alasan untuk mengatakan bahwa sekarang ini adalah saat yang belum tepat untuk memulai bisnis baru. Anda akan menunggu sampai saat “emas” itu tiba. Itulah yang biasanya orang gagal lakukan, menunggu segala sesuatunya berjalan dengan sempurna dengan sendirinya.

Cara untuk mengatasinya adalah, Anda harus mulai untuk melakukan aksi konkrit dalam memulai bisnis Anda. Dengan demikian, hambatan emosi Anda akan hilang dengan sendirinya. Ini hampir sama seperti saat Anda harus mencuci pakaian yang menumpuk segunung. Saat Anda memutuskan untuk mulai menuang sabun dan mencucinya, lama-kelamaan Anda akan semakin merasa enjoy sendiri menikmati cucian Anda tersebut.

5. Kecenderungan untuk menjadi orang yang sok sibuk.

Orang yang menjadi sok sibuk adalah tipe orang yang alih-alih mau belajar hanya untuk menghadapi ujian, namun mereka malah semakin sibuk hanya untuk menghias jadwal ujian atau sibuk dalam menandai buku dengan spidol berwarna warni saja. Atau mereka yang pergi ke warnet hanya untuk mencari data, akan tetapi sejam kemudian mereka ternyata tidak menemukan data apapun disana. Mereka hanya sibuk chatting. Dan pada bisnis, kebiasaan sok sibuk seperti ini cenderung lebih parah lagi.

Cara mengatasinya adalah, pahami terlebih dahulu bahwa Anda tidak sedang mengerjakan apa yang seharusnya Anda kerjakan. Kerjakan tugas-tugas pokok dari bisnis Anda saja, cermati target dari bisnis Anda, dan jangan teralihkan oleh pekerjaan atau masalah lain yang sifatnya hanya sebagai sampingan.

Jadi dari beberapa alasan senang menunda-nunda untuk memulai bisnis di atas, manakah yang (paling) mencerminkan diri Anda pada saat Anda akan memulai bisnis baru?

Semoga artikel diatas membantu pembaca yang saat ini ingin memulai bisnis baru. Apabila membutuhkan dalam mendirikan ritel modern, Distributor dan pabrik ringan, skala medium. Silahkan kontak ke 0818521172  atau ke 081-252-982900. Kami siap membantu. (Frans M. Royan)