Apakah Anda tahu apa yang dimaksud dengan Manajemen Ritel? bahwa manajemen retail adalah berupa pengaturan dari keseluruhan faktor-faktor yang saling berpengaruh dalam perdagangan retail, yaitu perdagangan langsung barang dan jasa terhadap para konsumen.
Terdapat beberapa klasifikasi dalam manajemen bisnis ritel dan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kepemilikan ( Owner ) yaitu : Single-Store Retailer, Rantai Toko Retail, Toko Waralaba.
2. Merchandise Category yaitu : Specialty Store/Toko Khas, Grocery Store/ Toko Serba Ada, Departement Store, Hyperstore.
3. Luas Sales Area, yaitu : Small Store/kios, Minimarket, Supermarket, Hypermarket.
4. Non-Store Retailer Non-Store Retailer, yaitu : Multi-Level-Marketing (MLM), Mail & Phone Order Retailer (Toko pesan antar ), Internet/ Online Store (e-Commerce).
Seperti yang kita lihat dari klasifikasi diatas bahwa sekarang ini terdapat banyak sekali jenis usaha dalam bisnis ritel yang semakin memudahkan para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dari skala kecil sampai kepada skala terbesar demi menjangkau semua pasar. Dalam hal ini para pebisnis ritel harus memiliki manajemen ritel yang baik apabila ingin bisa tetap terus bertahan dalam bisnisnya.
Faktor Penting Dalam Usaha Bisnis Ritel
Faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam bisnis retail adalah sebagai berikut :
1. Place (Lokasi).
Menurut ( J.Supranto, 1998 ) Lokasi yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-harinya. Salah dalam memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan dunia bisnis ritel dan banyaknya perusahaan sudah tidak mungkin lagi untuk melakukan coba-coba.
Bagi seorang retailer untuk dapat menentukan lokasi yang tepat bagi tokonya sebenarya perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
• Luas daerah perdagangan.
• Dapat dicapai dengan mudah.
• Potensi pertumbuhannya.
• Lokasi toko-toko saingan.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi potensi dari penjualan lokasi toko baru adalah sebagai berikut :
1. Dapat dicapai dengan mudah.
2. Populasi.
3. Pesaing.
4. Batas-batas daerah perdagangan.
2. Price (Harga).
Harga merupakan nilai suatu barang atau jasa yang dapat diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang akan bersedia untuk melepaskan barang dan jasa yang dimiliki pihak lain. Harga merupakan salah satu variabel yang terpenting dalam pemasaran, karena akan sangat mempengaruhi secara langsung terhadap hasil penjualan dan keuntungan yang nanti akan diperoleh perusahaan.
• Tujuan penetapan harga
Penetapan harga ini biasanya memiliki beberapa tujuan bagi produk yang dihasilkan. Tujuan tersebut antara lain adalah :
1. Menetapkan laba maksimun.
2. Mencegah atau mengurangi persaingan.
3. Memperbaiki atau mempertahankan pangsa pasar.
• Prosedur Penetapan Harga.
Dalam prosedur penentuan harga terdapat lima macam tahapan, yaitu:
1. Mengantisipasi permintaan untuk produk tersebut.
2. Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan pasar.
3. Menentukan market share yang ditentukan.
4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar.
5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan.
3. Product.
Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar biasanya akan menjadi langkah paling awal. Ide tentang produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan cara membanding-bandingkan langsung produk yang sejenis seperti yang ingin kita jual, dan melakukan riset kecil-kecilan kepada target pasar tentang kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut.
Hasil dari riset tersebut diharapkan akan mampu dalam memberikan segala informasi yang lebih akurat bagi bisnis tentang prospek pasar yang nanti akan dimasukinya dan produk macam apa yang diharapkan oleh target pasar. Mengembangkan merek-merek berlabel (juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk – produk yang telah dikembangkan dan dipasarkan oleh pelaku bisnis ritel dan hanya tersedia dari tempat bisnis ritel tersebut berada.
4. Promotion (Promosi).
Aspek penting lainnya adalah tentang cara berpromosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan dikenalkan kepada pasar agar pelanggan merasa semakin tergerak untuk membelinya. Salah satu cara dalam berpromosi yang efektif adalah dengan beriklan. Bagi pengusaha yang baru memulai bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya. Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter dari target pasar untuk produk yang sedang ingin dipasarkan.
Mungkin tidak diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena belum tentu berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Pada tahap-tahap awal memulai bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapatkan perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan utama dalam operasional bisnis. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah untuk menciptakan kesadaran merek atau memang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan. Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang dilakukan, apakah sudah sesuai dengan harapan atau masih perlu adanya berbagai perbaikan untuk kegiatan promosi berikutnya.
Semoga artikel ini menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi pembaca. Apabila pembaca membutuhkan bimbingan, pendampingan dan arahan dalam mendirikan ritel modern, membuka baru atau merapikan ritel modern yang sudah ada silahkan kontak ke 0818521172 atau 081-252-982900, atau email ke groedu@gmail.com. Kami siap membantu. (Frans M. Royan)