Bagi seorang pebisnis khususnya dalam bidang retailer selain sudah dipusingkan dengan pertarungan strategi persaingan melawan para kompetitor dan bagaimana caranya unuk merangkul sebagian besar konsumen mereka agar mau membeli lebih sering, lebih banyak, sampai akhirnya mau merekomendasikan produk kita kepada relasi/keluarga mereka, seringkali para pelaku bisnis retail ini harus dihadapkan dengan beberapa masalah bagaimana seharusnya unuk menjual stock-stcok barang sisa yang sudah lama karena biasanya untuk beberapa perusahaan retail mereka sebenarnya telah mempersiapkan stock beberapa item produk dalam kuota tertentu sebagai persediaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Keadaan pasar produk yang senantiasa dinamis bergerak naik dan turun terkadang menyebabkan stok barang yang sudah mereka siapkan menjadi barang sisa yang sulit untuk dijual, dikarenakan percepatan kebutuhan konsumen akan sebuah produk semakin terus berubah. Kondisi seperti inilah yang seringkali menjadi faktor kerugian bagi beberapa pelaku bisnis retail khususnya para startup yang baru saja memulai bisnis.
Dalam upaya menekan cost kerugian agar tidak semakin parah dari kondisi tersebut salah satu solusinya adalah dengan mengurangi jumlah stock barang menjadi sistem P.O (pre order) dimana produk yang dipesan oleh konsumen akan diproduksi jika sudah memenuhi kuota tertentu, namun juga terkadang kita bisa menemukan upaya para pelaku bisnis ini yang tetap berusaha menjual stock barang sisa dengan harapan masih bisa meraup sedikit keuntungan. Nah berbicara tentang upaya menjual barang stock sisa atau barang lama mungkin ini adalah beberapa tips strategi yang bisa digunakan dalam menjual stock-stock barang lama Anda :
1. Garage Sales (Garasi Penjualan)
Cara ini seringkali dilakukan oleh beberapa pebisnis retail walaupun menggunakan istilah yang berbeda-beda pada dasarnya konsep program ini adalah event Garage Sales, dimana dalam kegiatan yang biasanya diselenggarakan di halaman depan toko dijual beberapa produk (item barang) yang biasanya stock barang sisa atau barang lama dengan penawaran harga yang sangat special (penawaran yang mungkin tidak akan konsumen dapatkan seperti biasanya disaat melaakukan pembelian secara reguler).
2. Discount For Selected Item (Diskon Untuk Barang Terpilih)
Nah ini juga salah satu cara yang lumrah digunakan oleh beberapa pebisnis retail berupa penawaran dengan iming-iming diskon yang bisa menjadi daya tarik persuasif bagi beberapa konsumen. Beberapa barang stock lama bisa kita jual dengan diskon khusus misalkan up to 50%, besar kecilnya diskon tentu saja harus disesuaikan dengan kategori dan jenis produk tersebut. Supaya lebih menarik dan meyakinkan konsumen, biasanya beberapa pelaku bisnis retail mencantumkan harga sebelumnya yang sudah di markup disandingkan dengan harga diskon yang sangat berbeda seolah-olah harganya sangat murah.
3. Packaging (Pengemasan)
Saat Anda memiliki budget khusus untuk melakukan packaging maka bisa menjadi salah satu upaya untuk dapat menambah nilai value dari produk stock lama tersebut dan bagaimana agar kita dapat mengemas kembali produk tersebut supaya lebih segar dan menarik bagi para konsumen, sehingga barang stock lama menjadi barang baru yang siap untuk dijual kembali kepada konsumen.
4. Copywriting
Tehnik copywriting juga menjadi salah satu faktor terpenting dalam penjualan, tidak hanya untuk barang stock lama saja namun juga berlaku untuk barang baru khususnya dalam menyampaikan serangkaian kalimat yang biasanya disertai gambar kedalam display promosi yang menarik dan persuasif bagi konsumen sehingga mereka tertarik untuk melakukan pembelian. Misalkan penawaran special khusus hari ini Anda cukup membayar seharga Rp. 99.999,- untuk mendapatkan barang ini, buy one get two, diskon hingga 50% khusus member. Intinya adalah bagaimana mengimplementasikan kreatifitas kita kedalam sebuah kalimat promosi yang persuasif dan menarik bagi konsumen.
5. Paket (Kombinasi Barang Lama Dengan Barang Baru)
Cara lainnya yang bisa dilakukan untuk menekan produk stock lama yang tersisa adalah dengan sistem paket dimana produk tersebut kita kemas dan kita jual dengan produk dari stock yang terbaru. Misalkan sepatu yang merupakan produk stock lama dikemas dengan tas kulit yang merupakan produk stock baru, dan tentu saja value atau daya tarik yang dijual kepada konsumen merupakan special price dimana mereka bisa mendapatkan kedua item barang tersebut dengan harga yang special.
6. Bonus (On The Spot)
Persediaan barang lama tidak harus selalu dijual karena kita bisa menggunakannya sebagai item bonus (promo khusus untuk konsumen), dimana biasanya promo ini berlaku khusus konsumen yang melakukan pembelian on the spot pada periode tertentu misalkan konsumen yang pada periode promo ini melakukan pembelian pada kelipatan tertentu atau minimal Rp. 250.000,- maka akan mendapatkan bonus item berupa 1 set mug cantik *yang notabenenya adalah barang stock lama atau sisa. Semua kembali lagi kepada kekuatan copywriting promo yang menarik dan persuasif untuk menarik konsumen supaya membeli lebih banyak atau lebih sering untuk mendapatkan item bonus selama periode promosi. Selain menjadi item bonus program ini juga sebagai bentuk C.R.M Costumer Relationship Management bagi perkembangan bisnis retail kita.
7. Prize For Kuizz (On-line)
Kurang lebih sama dengan konsep Bonus (On The Spot) menjadikan produk stock lama sebagai hadiah untuk konsumen kita namun yang membedakan disini adalah lebih pada implementasi program. Jika sebelumnya kita berfokus pada aktifitas promosi di dalam toko (instore activity) kini kita lebih terfokus kepada promo online yang sekali lagi memanfaatkan fasilitas Social Media (Facebook & Twitter) sebagai media. Dalam hal ini kita mengajak fans ataupun follower kita untuk berpartisipasi mengikuti kuiz yang berhubungan dengan bisnis kita dimana hadiahnya adalah berupa item tertentu yang sudah disediakan. Misalkan Twitter pada saat konsumen berbelanja diminta mention bahwa dirinya sedang di sebuah retail store yang sedang menyelenggarakan promo diskon besar-besaran atau melalui Facebook fans diminta mengirimkan foto dirinya saat menggunakan produk kita dimana akan di publish di Facebook, yang paling banyak di like atau dikomentari berhak mendapatkan hadiah.
8. Item For Barter Promo (Item Untuk Barter Promo)
Produk barang stock lama juga bisa kita manfaatkan untuk menjalin kerjasama barter promo, misalkan sebuah retail store fashion kerjasama dengan sebuah cafe dimana retail store fashion misalkan memberikan 12 item produk stock lama sebagai hadiah promo cafe yang diajak barter tersebut, dimana setiap konsumen mereka yang berbelanja nominal atau kelipatan tertentu akan diberikan salah satu item tersebut. Feedbacknya bagi retail store fashion berhak menempatkan material promosi Flyer & Roll Banner di cafe tersebut, sebuah solusi promosi yang layak dilakukan bukan?
9. Display Change (Perubahan Tampilan)
Display barang di toko (retail store) terkadang menjadi alasan kenapa sebuah produk dibeli atau dihindari oleh konsumen, dengan demikian display barang juga menjadi bagian penting dalam proses menekan produk stock lama supaya terjual. Beberapa diantaranya bisa dilakukan upaya mengubah tampilan display “point of purchase” lebih menarik, menempatkan display produk stock lama di barisan paling depan, menempatkan display produk stock lama berdekatan dengan produk baru, atau misalkan menyatukan beberapa display barang stock lama dengan yang baru. Semua hal tersebut ditujukan supaya barang-barang stock lama bisa lebih sering terlihat atau pertamakali dilihat oleh konsumen sehingga kemungkinan pembelian akan semakin besar.
10. Tukar Barang Lama
Cara ini juga dapat dilakukan dengan membuat program penukaran barang lama, barang lama tersebut diberikan harga khusus kemudian konsumen dapat menggunakan uang hasil menjual barang lamanya untuk DP/ uang muka pembayaran barang baru tersebut. Produsen-produsen alat rumah tangga dan elektronik sering kali membuat program seperti ini untuk menghabiskan sisa stok barang mereka.
Sumber Utama : http://creasionbrand.blogspot.co.id/2012/06/10-solusi-menjual-stok-barang-lama.html