Para pemimpin bisnis selalu mencari cara agar brand mereka tidak sekadar terdengar, tetapi benar-benar membekas di hati konsumen. Mereka menelusuri data sentimen, mengikuti indikator ekonomi, hingga menguji model prediktif. Namun di tengah semua usaha itu, tantangan sesungguhnya adalah bagaimana menembus kebisingan pasar dan menciptakan sesuatu yang benar-benar menggugah perasaan. Inilah pesan utama dari artikel “To Set Your Brand Apart, Create Moments of Shareable Joy” yang diterbitkan oleh Harvard Business Review.
Sebagai seorang pebisnis yang juga memahami seni marketing, saya ingin mengajak Anda melihat bagaimana konsep shareable joy dapat menjadi strategi yang kuat untuk memperkuat posisi brand. Ini bukan sekadar tentang viralitas atau tren sesaat, melainkan tentang membangun hubungan emosional yang autentik antara brand dan konsumennya.
Mengapa Momen Bahagia yang Bisa Dibagikan Begitu Penting
Kita hidup di era media sosial dan komunikasi instan. Konsumen modern tidak hanya membeli produk, tetapi juga pengalaman. Mereka mencari sesuatu yang menyenangkan, menghibur, dan pantas dibagikan kepada orang lain. Ketika brand mampu menghadirkan momen yang menyenangkan dan berkesan, secara otomatis mereka mendapatkan promosi organik yang nilainya jauh lebih besar dibandingkan iklan berbayar.
Artikel dari HBR menekankan pentingnya mengubah pengalaman sehari-hari menjadi momen aspiratif yang memunculkan rasa senang dan koneksi emosional. Dalam konteks Indonesia, ketika seseorang membagikan foto atau cerita bahagia saat berinteraksi dengan brand Anda di media sosial, itu merupakan bentuk testimoni paling jujur sekaligus alat pemasaran paling kuat.
Baca juga artikel menarik lainnya : audit brand: apa, mengapa, dan bagaimana melakukannya
Langkah Strategis Menciptakan Shareable Joy
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk membuat brand Anda mampu menciptakan momen bahagia yang layak dibagikan.
1. Pahami Pencetus Kebahagiaan Konsumen Anda
Setiap kelompok konsumen memiliki pemicu kebahagiaan yang berbeda-beda. Ada yang merasa senang karena nostalgia, kejutan kecil, pencapaian sederhana, atau rasa kebersamaan. Oleh karena itu, riset emosional menjadi penting. Lakukan survei, wawancara, atau analisis percakapan di media sosial untuk memahami apa yang benar-benar membuat audiens Anda tersenyum dan ingin bercerita kepada orang lain.
Misalnya, bagi anak muda di kota besar, kejutan kecil seperti bonus kuota internet atau voucher minuman gratis bisa memicu kebahagiaan. Sedangkan bagi masyarakat di daerah, momen kebersamaan komunitas atau kegiatan sosial bisa memberikan dampak emosional yang lebih kuat.
2. Ciptakan Pengalaman yang Lebih dari Sekadar Produk
Produk atau layanan hanyalah pintu masuk. Yang membedakan brand hebat adalah kemampuannya menciptakan pengalaman emosional. Anda bisa menambahkan unsur kejutan atau sentuhan personal, seperti pesan ucapan di dalam kemasan, hadiah kecil, atau acara offline yang interaktif.
Bayangkan seorang pelanggan membuka paket pembelian dan menemukan pesan sederhana bertuliskan “Terima kasih, kamu hebat hari ini.” Hal kecil seperti ini bisa menciptakan rasa senang dan menjadi momen yang ingin mereka bagikan di media sosial.
3. Manfaatkan Kekuatan Nostalgia
Nostalgia adalah salah satu elemen paling kuat dalam strategi brand. Ketika sebuah merek mampu menghidupkan kembali kenangan masa lalu yang menyenangkan, konsumen akan merasa terhubung secara emosional.
Contohnya, merek makanan ringan bisa meluncurkan kemasan edisi klasik atau bekerja sama dengan ikon budaya populer dari era 90-an. Saat orang mengenang masa kecil mereka, mereka bukan hanya mengingat produk, tetapi juga perasaan bahagia yang menyertainya. Itulah yang membuat mereka ingin berbagi cerita tersebut kepada orang lain.
4. Ikuti Momen Budaya dan Tren yang Sedang Berlangsung
Ketepatan waktu sangat penting dalam menciptakan momen bahagia. Brand yang mampu memanfaatkan momentum budaya atau tren viral akan lebih mudah mendapatkan perhatian publik. Misalnya, ketika ada momen nasional seperti Hari Kemerdekaan, Ramadhan, atau tren TikTok tertentu, Anda bisa membuat kampanye yang relevan dan menghibur.
Unilever pernah menerapkan strategi ini dengan menggabungkan data tren dan budaya lokal untuk menciptakan kampanye yang lebih dekat dengan emosi masyarakat. Hasilnya, brand mereka bukan hanya dikenal karena kualitas produk, tetapi juga karena mampu memahami konteks sosial yang sedang hangat.
5. Libatkan Konsumen dalam Proses Kreatif
Konsumen bukan hanya penerima pesan, tetapi juga pencipta momen. Beri mereka kesempatan untuk ikut terlibat, misalnya melalui kompetisi ide, konten buatan pengguna (user generated content), atau kampanye “ceritamu bersama kami.” Ketika konsumen merasa menjadi bagian dari cerita brand, mereka akan dengan bangga membagikan pengalaman tersebut ke jaringan mereka.
6. Bangun Konsistensi Emosional di Setiap Titik Kontak
Momen bahagia tidak akan bermakna jika hanya terjadi sekali. Brand yang kuat adalah brand yang mampu menjaga konsistensi nilai kebahagiaan di seluruh aspek komunikasi. Dari pelayanan pelanggan, desain kemasan, hingga interaksi di media sosial, semuanya harus mencerminkan nilai positif dan hangat.
Namun, penting juga untuk memastikan strategi ini realistis dan bisa dijalankan secara berkelanjutan. Mulailah dari momen sederhana yang mudah diterapkan, lalu kembangkan secara bertahap agar bisa menjangkau audiens yang lebih luas.
Menjadi Brand yang Dicintai, Bukan Sekadar Dikenal
Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, kompetitor bisa meniru produk, harga, atau strategi promosi Anda. Namun mereka tidak bisa meniru pengalaman emosional yang dirasakan pelanggan saat berinteraksi dengan brand Anda. Ketika brand Anda mampu menciptakan momen bahagia yang ingin dibagikan, Anda tidak hanya memenangkan pasar, tetapi juga hati pelanggan.
Jika Anda ingin membangun strategi shareable joy untuk memperkuat identitas dan kedekatan brand Anda dengan konsumen, saya siap membantu Anda merancang dan mengeksekusinya. Hubungi WhatsApp 0818521172 untuk berkonsultasi tentang strategi branding yang lebih manusiawi dan berdampak.