Piutang adalah salah satu masalah yang sering dihadapi oleh bisnis, terutama yang bergerak di bidang jasa atau perdagangan. Piutang adalah uang yang harus diterima oleh bisnis dari pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit. Piutang dapat menimbulkan dampak negatif bagi bisnis, seperti mengurangi arus kas, meningkatkan biaya administrasi, dan menurunkan profitabilitas. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menerapkan strategi pencegahan piutang yang efektif agar dapat menghindari masalah piutang sejak awal.
Strategi pencegahan piutang adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh bisnis untuk meminimalkan risiko terjadinya tunggakan pembayaran dari pelanggan. Strategi ini meliputi berbagai aspek, mulai dari pemilihan pelanggan yang baik, penyusunan kebijakan kredit yang jelas, verifikasi informasi pelanggan, penyediaan diskon untuk pembayaran cepat, pemantauan kondisi keuangan pelanggan, pelatihan karyawan dalam keterampilan komunikasi, hingga penyediaan opini pihak ketiga. Dengan menerapkan strategi pencegahan piutang ini, bisnis dapat mengurangi risiko tunggakan pembayaran dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing strategi pencegahan piutang:
Pemilihan Pelanggan yang Baik
Pemilihan pelanggan yang baik adalah langkah pertama dalam strategi pencegahan piutang. Sebelum memberikan kredit kepada pelanggan, bisnis harus melakukan penelitian mendalam tentang latar belakang, keuangan, dan reputasi pelanggan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kredibilitas pelanggan dalam membayar hutangnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam pemilihan pelanggan yang baik adalah:
- Memeriksa riwayat kredit pelanggan, baik dari lembaga keuangan maupun dari referensi lain.
- Menilai kestabilan keuangan pelanggan, seperti pendapatan, aset, utang, dan arus kas.
- Mengamati reputasi pembayaran pelanggan sebelumnya, seperti frekuensi, jumlah, dan keterlambatan pembayaran.
- Menghindari pelanggan yang memiliki catatan buruk, seperti gagal bayar, penipuan, atau sengketa hukum.

- Dapatkan Video training Panduan Lengkap mengelola piutang penjualan perusahaan dengan Klik DI SINI
Penyusunan Kebijakan Kredit yang Jelas
Penyusunan kebijakan kredit yang jelas adalah langkah kedua dalam strategi pencegahan piutang. Kebijakan kredit adalah aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh bisnis untuk mengatur pemberian kredit kepada pelanggan. Kebijakan kredit yang jelas dapat membantu bisnis untuk menentukan syarat dan kondisi kredit yang sesuai dengan kemampuan dan kredibilitas pelanggan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam penyusunan kebijakan kredit yang jelas adalah:
- Menyusun kebijakan kredit yang tertulis dan terdokumentasi dengan baik.
- Menetapkan batas kredit yang rasional dan sesuai dengan kemampuan pelanggan, seperti jumlah maksimal, jangka waktu, dan tingkat bunga.
- Menyampaikan kebijakan kredit secara transparan dan jelas kepada pelanggan sebelum melakukan transaksi.
- Menegakkan kebijakan kredit secara konsisten dan tegas kepada semua pelanggan.
Verifikasi Informasi Pelanggan
Verifikasi informasi pelanggan adalah langkah ketiga dalam strategi pencegahan piutang. Verifikasi informasi pelanggan adalah proses pengecekan dan konfirmasi data dan dokumen yang diberikan oleh pelanggan sebelum memberikan kredit. Verifikasi informasi pelanggan dapat membantu bisnis untuk menghindari kesalahan, kecurangan, atau penyalahgunaan kredit oleh pelanggan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam verifikasi informasi pelanggan adalah:
- Memverifikasi informasi pelanggan seperti alamat, nomor telepon, dan informasi bisnis melalui sumber yang terpercaya, seperti direktori, situs web, atau media sosial.
- Meminta dokumen pendukung yang relevan dari pelanggan, seperti kartu identitas, surat izin usaha, laporan keuangan, atau bukti pembayaran sebelumnya.
- Menghubungi pelanggan secara langsung untuk mengonfirmasi informasi dan dokumen yang diberikan, serta untuk membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik.
Penyediaan Diskon untuk Pembayaran Cepat
Penyediaan diskon untuk pembayaran cepat adalah langkah keempat dalam strategi pencegahan piutang. Diskon untuk pembayaran cepat adalah potongan harga atau manfaat lain yang diberikan oleh bisnis kepada pelanggan yang membayar hutangnya sebelum jatuh tempo. Diskon untuk pembayaran cepat dapat memberikan insentif kepada pelanggan untuk membayar hutangnya lebih cepat dan mengurangi risiko keterlambatan pembayaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam penyediaan diskon untuk pembayaran cepat adalah:
- Menetapkan persentase diskon yang menarik dan kompetitif, seperti 2% untuk pembayaran dalam 10 hari, atau 5% untuk pembayaran dalam 5 hari.
- Menyediakan manfaat lain selain diskon, seperti poin loyalitas, voucher, atau produk gratis untuk pembayaran cepat.
- Menyebarkan informasi tentang diskon atau manfaat untuk pembayaran cepat secara luas dan menarik, seperti melalui email, sms, atau media sosial.
- Mengingatkan pelanggan tentang diskon atau manfaat untuk pembayaran cepat secara berkala, seperti sebelum jatuh tempo atau saat mengirimkan faktur.
Pemantauan Kondisi Keuangan Pelanggan
Pemantauan kondisi keuangan pelanggan adalah langkah kelima dalam strategi pencegahan piutang. Pemantauan kondisi keuangan pelanggan adalah proses pengamatan dan analisis terhadap situasi keuangan pelanggan secara berkala. Pemantauan kondisi keuangan pelanggan dapat membantu bisnis untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kesulitan keuangan yang dapat mempengaruhi kemampuan pelanggan dalam membayar hutangnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam pemantauan kondisi keuangan pelanggan adalah:
- Mengumpulkan dan memperbarui data keuangan pelanggan secara rutin, seperti laporan keuangan, neraca, laba rugi, atau arus kas.
- Menganalisis dan mengevaluasi data keuangan pelanggan menggunakan indikator keuangan, seperti rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, atau aktivitas.
- Mengidentifikasi dan mengantisipasi adanya tanda-tanda kesulitan keuangan pelanggan, seperti penurunan pendapatan, peningkatan utang, atau penundaan pembayaran.
- Mengambil tindakan pencegahan jika terdapat tanda-tanda kesulitan keuangan pelanggan, seperti menawarkan restrukturisasi hutang, menegosiasikan kembali syarat dan kondisi kredit, atau mengejar pembayaran secara lebih intensif.

- 🔗 Trik Menembus Target 👉 www.udemy.com/course/trik-menembus-target/?couponCode=PINTARAKHIRTAHUN
- 🔗 Dasar-Dasar Mengelola Piutang Penjualan 👉 www.udemy.com/course/dasar-dasar-mengelola-piutang-penjualan/?couponCode=PINTARAKHIRTAHUN
Pelatihan Karyawan dalam Keterampilan Komunikasi
Pelatihan karyawan dalam keterampilan komunikasi adalah langkah keenam dalam strategi pencegahan piutang. Pelatihan karyawan dalam keterampilan komunikasi adalah proses pengembangan dan peningkatan kemampuan karyawan dalam berkomunikasi dengan pelanggan, terutama dalam hal negosiasi pembayaran. Pelatihan karyawan dalam keterampilan komunikasi dapat membantu bisnis untuk menangani masalah piutang dengan lebih efektif dan profesional. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam pelatihan karyawan dalam keterampilan komunikasi adalah:
- Memberikan pelatihan karyawan secara berkala dan sistematis, baik secara internal maupun eksternal, tentang keterampilan komunikasi yang berkaitan dengan piutang, seperti persuasi, negosiasi, penyelesaian konflik, atau penanganan keluhan.
- Memberikan bimbingan dan umpan balik kepada karyawan tentang kinerja dan perilaku mereka dalam berkomunikasi dengan pelanggan, baik secara verbal maupun non-verbal.
- Memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berhasil menyelesaikan masalah piutang dengan baik, seperti bonus, sertifikat, atau promosi.
Penyediaan Opini Pihak Ketiga
Penyediaan opini pihak ketiga adalah langkah ketujuh dan terakhir dalam strategi pencegahan piutang. Opini pihak ketiga adalah pendapat atau saran yang diberikan oleh lembaga atau individu yang independen dan profesional tentang kelayakan kredit pelanggan. Penyediaan opini pihak ketiga dapat membantu bisnis untuk mendapatkan informasi tambahan dan objektif tentang pelanggan potensial, serta untuk mengurangi risiko kerugian akibat piutang. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam penyediaan opini pihak ketiga adalah:
- Memilih penyedia opini pihak ketiga yang terpercaya dan berpengalaman, seperti lembaga penilaian kredit, konsultan keuangan, atau auditor.
- Menggunakan opini pihak ketiga sebagai salah satu pertimbangan dalam pemberian kredit, selain dari hasil penelitian dan verifikasi sendiri.
- Mengikuti saran atau rekomendasi yang diberikan oleh opini pihak ketiga, seperti menyetujui, menolak, atau mengubah syarat dan kondisi kredit.
Dengan menerapkan strategi pencegahan piutang ini, bisnis dapat mengurangi risiko tunggakan pembayaran dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Piutang bukanlah hal yang harus ditakuti, tetapi harus dikelola dengan baik. Dengan demikian, bisnis dapat meningkatkan arus kas, profitabilitas, dan reputasinya di pasar.
Itulah artikel tentang strategi pencegahan piutang untuk bisnis Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam mengelola piutang dengan lebih baik. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya. Semoga artikel di atas bermanfaat bagi pembaca, apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut dan membutuhkan pelatihan terkait dengan pengelolaan piutang penjualan, silahkan klik DI SINI atau email ke groedu@gmail.com