5 ANCAMAN PENYAKIT AKIBAT KERJA DI TEMPAT TANPA MEMEDULIKAN K3

Dalam dunia kerja, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) telah menjadi hal yang sangat penting. K3 membantu pekerja dalam menjalankan tugas mereka dengan baik dan benar. Salah satu tujuan dari K3 adalah mencegah terjadinya penyakit akibat kerja (PAK). Penyakit akibat kerja atau PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Seringkali, pekerja mengalami penyakit tiba-tiba tanpa mengetahui penyebabnya, dan setelah ditelusuri, ternyata lingkungan kerjanya tidak mendukung kesehatan mereka.

Menurut International Labour Organization (ILO), diperkirakan ada lebih dari 160 juta kasus penyakit akibat kerja setiap tahun di seluruh dunia. Jumlah ini tidaklah sedikit.

Baca juga : cara mencegah kecelakaan dan cedera pada lokasi kontruksi

Sebelum membahas berbagai jenis penyakit akibat kerja, penting untuk mengetahui faktor-faktor penyebabnya, antara lain:

  1. Fisik: suara, radiasi sinar radioaktif, suhu, tekanan, cahaya.
  2. Kimia: debu, asap, uap beracun, gas, bahan kimia.
  3. Biologis/infeksi: bakteri, virus, jamur.
  4. Fisiologis: kesalahan dalam cara menjalankan pekerjaan.
  5. Psikologis: hubungan yang buruk, tekanan dari atasan.

Berikut adalah berbagai jenis penyakit akibat kerja berdasarkan faktornya:

1. Penyakit Akibat Faktor Fisik

  • Ruam panas: disebabkan oleh suhu udara yang panas. Gejalanya meliputi gatal-gatal dan ruam kemerahan di leher, selangkangan, dan lipatan siku.
  • Heat stroke: ditandai dengan suhu tubuh yang meningkat lebih dari 40 derajat Celsius dan gangguan sistem saraf. Gejalanya meliputi berkeringat deras, kulit memerah, bibir kering, kepala ringan, dan berkunang-kunang.
  • Kanker otak: dapat terjadi akibat paparan sinar radioaktif. Gejalanya meliputi sakit kepala, kejang, gangguan ingatan, kebingungan, mual, dan gangguan penglihatan.

2. Penyakit Akibat Faktor Kimia

  • Asma: pekerja yang terpapar debu, asap, atau gas dapat mengalami penyakit asma. Gejalanya meliputi batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
  • Silikosis: terjadi akibat paparan debu silika dalam jangka waktu lama. Gejalanya meliputi batuk, nyeri dada, penurunan berat badan, demam, dan gangguan pernapasan.
  • Bisinosis: penyakit ini disebabkan oleh paparan partikel rami dan kapas. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot dan sendi, batuk kering, dan menggigil.

3. Penyakit Akibat Faktor Biologis/Infeksi

  • Tetanus: infeksi bakteri Clostridium tetani. Gejalanya meliputi kejang otot, kekakuan otot (rahang, bibir, leher, perut), dan kesulitan menelan.
  • Tuberkulosis (TBC): penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejalanya meliputi batuk lebih dari 3 minggu dengan dahak atau darah, demam, dan nyeri dada.
  • Hepatitis: peradangan hati atau liver. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatotropik dan non-hepatotropik. Gejalanya meliputi mual, muntah, nyeri perut dan sendi, kelelahan, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat.

4. Penyakit Akibat Faktor Fisiologis

  • Osteoporosis: kepadatan tulang berkurang sehingga tulang menjadi lemah dan mudah patah. Gejalanya meliputi nyeri punggung, postur tubuh membungkuk, dan tulang mudah patah.
  • Osteoarthritis: peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan tulang rawan. Gejalanya meliputi bengkak pada sendi, jari tangan bengkok, benjolan di sendi, nyeri dan kaku pada sendi.
  • Tendinitis: peradangan pada tendon yang menghubungkan otot dan tulang. Gejalanya meliputi pembengkakan, kekakuan otot, kemerahan, dan rasa hangat pada area yang terkena.

5. Penyakit Akibat Faktor Psikologis

  • Skizofrenia: gangguan mental yang mempengaruhi cara berkomunikasi, kontrol emosi, dan perilaku seseorang. Gejalanya meliputi penarikan diri, halusinasi, waham, dan perilaku tidak normal.
  • Sindrom Tourette: gangguan pada sistem saraf yang menyebabkan gerakan atau ucapan yang tidak diinginkan (tic).
  • Psikosomatis: muncul sebagai akibat dari kondisi mental yang tidak stabil, mempengaruhi kondisi fisik atau menyebabkan penyakit fisik. Gejalanya meliputi nyeri ulu hati, sakit kepala, sesak napas, dan kelemahan.

Info lanjutan silahkan klik di SINI : info lanjutan

Penting bagi perusahaan dan pekerja untuk memahami risiko penyakit akibat kerja dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Hal ini akan memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja terjaga dalam lingkungan kerja yang sehat. Semoga artikel di atas bermanfaat bagi pembaca, apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami di SINI atau email di groedu@gmail.com.