Bagi pembaca sekalian yang memiliki lapak berikut saran dari kami yang harus anda perhatikan agar tidak menjadi korban penipuan.
Struk palsu
Salah satu prosedur dan syarat pengiriman barang yakni pembeli harus menunjukan bukti pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim. Bukti pembayaran atau bukti transfer yang berupa foto struk atau internet banking.
Bagi para penjual perhatikan ciri-ciri struk palsu :
• Struk tampak seperti editan
• Warna struk dan tulisannya berbeda-beda
• Foto kertas struk penuh
• Kertas yang digunakan tampak bukan seperti kertas yang biasa digunakan untuk membuat struk
seandainya pembaca telah menerima pesan bahwa pembayaran telah ditransfer, sebaiknya tunda pengiriman barang terlebih dahulu. Pastikan transfer pembayaran telah benar-benar masuk ke rekening Bank. Periksa transaksi rekening terlebih dahulu. Tetap waspada dengan modus kecurangan dalam pembelian.
Tes kendaraan
Tetaplah waspada bagi penjual online yang menawarkan barangnya berupa kendaraan bermotor (Motor atau Mobil). Modus pembeli palsu yakni berjanji untuk membeli kendaraan bermotor, tetapi ingin mencoba kendaraan terlebih dahulu.
Kebanyakan kasus yang terjadi, calon pembeli membawa kabur kendaraan bermotor. Penjual tidak menerima pembayaran dan kendaraan miliknya dibawa lari oleh calon pembeli. Hal ini membuat penjual rugi.
Agar lebih aman sebelum memberikan kunci kendaraan kepada calon pembeli untuk mencoba mengendaraai kendaraan. Sebaiknya minta terlebih dahulu kartu identitas milliknya seperti KTP atau SIM. Tetapi tidak sedikit kasus yang terjadi bahwa KTP yang diterima oleh penjual adalah KTP palsu atau KTP yang diserahkan merupakan identitas orang lain, tidak up to date dan bukan E-KTP.
Agar lebih aman tanpa menaruh kecurigaan pada calon pembeli. Sebaiknya jalin komunikasi yang baik ke calon pembeli. Mungkin bisa dengan cara saat calon pembeli melakukan test drive dampingi di sampingnya. Jika kendaraan yang dijual adalah mobil. Jika kendaraan yang dijual adalah motor cukup minta dibonceng saja. Meski demikian pembaca sekalian tetap waspada terhadap tindakan kesempatan terjadinya tindak kriminal.
Mengaku sudah transfer pas COD
Modus ini hanya bisa dilakukan oleh pembeli online yang sudah berpengalaman. Calon pembeli yang meminta untuk pembayaran di tempat atau istilah lainnya cash on delivery (COD). Ketika pengirim tiba di tempat calon pembeli, calon pembeli akan membayar barang. Bayar ditempat.
Anehnya saat sudah berada pada tempat yang sama. Pembeli menerima barang dari pengirim. Pembeli membayar bukan lewat cash, melainkan melalui transfer. Nampak seperti berhasil melakukan transfer, namun palsu. Caranya pembeli mengeluarkan HP dan token, kemudian berpura-pura melakukan transaksi pembayaran. Ia ingin menunjukan kepada pengirim bahwa transaksi pembayarannya sudah dilakukan. Menunjukan tampilan pada hape transfer telah berhasil.
Bagi pengirim barang waspadai trik semacam ini. Pembeli memanfaatkan jeda waktu untuk mengelabuhi pengirim. Saat pembeli menunjukan hasil transfer, sebenarnya hasil transfer tersebut palsu. Pembeli tidak benar-benar membayar lewat transfer. Bisa berupa gambar bergerak atau video berdurasi pendek. Pengirim tidak sempat melihat dengan detail proses transfer sebab proses transfer dibarengai dengan pengalihan pembicaraan ke hal lain.
Sebaiknya periksa terlebih dahulu rekening sebelum memberikan barang ke pembeli. Meski sudah ditunjukan transfer berhasil tetap waspada pada tindak kecurangan. Setelah barang diterima, pembeli menunjukan transfer palsu kemudian membawa lari barang.
Bayar separuh terlebih dahulu
Korban dari modus ini biasanya penjual online yang masih baru. Modusnya, pembeli hanya mau bayar separuh dari harga terlabih dahulu, kemudian melunasi jika barang sudah diterima. Memang benar pembeli membayar 50 persen harga barang Tapi, setelah barang dikirim dan diterima pembali, pembeli tidak melunasi dan meninggalkan penjualn tanpa membayar sisa kewajibannya.
Agar modus ini tidak mengenai penjual, sebaiknya pembaca kirim barang jika pembeli telah melunasi barang.
Menawar saat COD
Modus ini dilakukan saat di tempat COD. Penjual mengirim barang ke tempat yang ditunjuk oleh pembeli. Namun saat berada pada tempat yang sama, penyerahan barang telah dilakukan, pembali manawar barang dagangan.
Misal pada kesepakatan pembeli menyetujui akan membayar penuh barang saat barang diterima sebesar Rp 1.000.000,-. Ia mengaku hanya membawa duit Rp 900.000,- dengan berbagai alasan dan tidak membawa ATM. Kemudian menawar harga di tempat, menawar sebesar uang yang ia bawah.
Waspadalah dengan ciri-ciri modus seperti ini. Biasanya pembeli akan menunjukan tempat COD dengan domisili yang agak jauh dari penjual. Sebab, saat sudah berada di tempat tujuan penjual akan menyerah saat ditawar dengan alasan daripada tidak menerima uang, dari pada membawa kembali barang, lebih baik dijual.
Agar pembaca tidak terjebak dengan modus seperti ini sebaiknya pembaca mengajak pembeli untuk bertransaksi di lokasi terdekat dengan lokasi penjual. Jika pembeli mengajak untuk bertransaksi di tempat yang jauh tidak perlu dilayani. Selain itu buat kesepakatan di toko online anda bahwa harga yang sudah disepakati gak boleh ditawar lagi di tempat COD.
Mendesak penjual
Waspadalah dengan modus pembeli yang sering mendesak agar segera dilakukan pengiriman barang. Misal dengan menyebutkan jumlah barang yang diminta sekian pada waktu ini mesti harus dikirim dan diterima. Pelaku hanya mengincar barang dan tidak berniat untuk membayar barang. Setelah barang diterima pembeli, kebanyakan mereka tidak membayar sebesar sesuai dengan negosiasi awal.
Desakan lainnya seperti permintaan untuk barang segera dikirim karena sudah transfer pembayaran. Namu kenyataanya pembayarannya tidak pernah dilakukan. Sebaiknya para penjual online memeriksa terlebih dahulu transaksi online mereka sebelum mengirimkan barang dagang. Pastikan pembayaran telah berhasil diterima.
Transaksi ketika operasional Bank Off
Modus ini memanfaatkan waktu libur Bank. Pada hari sabtu dan hari minggu Bank berhenti beroperasional dan mulai beroperasi hari selanjutnya. Dengan demikian jika pembeli bersedia membayar entah itu separuh harga atau penuh hindari bertransaksi pada hari sabtu dan hari minggu. Sebab ada kemungkinan transaksi yang dilakukan palsu. Pembeli tidak bersungguh-sungguh membayar / mentransfer / melunasi barang pembelian.
Transaksi dengan tindak kekerasan
Seperti modus-modus diatas, waspadai menerima order dengan lokasi COD yang jauh dari keramaian, jauh dari lokasi penjual. Pembaca harus tetap berhati-hati terhadap adanya kesempatan terjadinya tindak kekerasan seperti penghipnotisan, penipuan, penculikan, pemerasan. jika terpaksa melayani pengiriman barang dagangan ke tempat yang jauh dari keramaian Pilihlah tempat-tempat yang banyak ramai orang dan mengajak seseorang untuk mendampingi, tidak sendirian melakukan transaksi di COD.
Meminta memasukan kode OTP
Modus ini adalah modus yang paling kejam. Menipu lebih besar dari nilai barang. Hindari untuk memasukan kode OTP dari konsume online. Dapat ditengarahi bukti transfer yang diterima adalah palsu dan berniat menjebak pembeli. Jika pembeli meminta anda untuk memasukan kode OTP pada mesin atm hubungi custmomer service bank terlebih dahulu. Karena jika anda melakukannya berarti anda memberikan aproval kepada penerima untuk mentransfer sejumlah uang yang diminta.
Itulah beberapa modus penipuan pembeli online yang wajib diwaspadai penjual. Semoga pembaca tetap waspada.
Jika pembaca membutuhkan konsultasi manajemen, Software Accounting, Pembentukan Standard Operasional Prosedur SOP pembaca dapat menghubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-252-982900 atau 081-8521172. Kami siap membantu
Sampai bertemu di pembahasan artikel selanjutnya