PERNAHKAH TERPIKIRKAN OLEH ANDA TENTANG BISNIS PERANTARA, BENARKAH BERBISNIS INI CUKUP MENGUNTUNGKAN?

Di Indonesia, sebutan untuk makelar, calo, tengkulak atau broker dari kalangan pasar saham nasional mungkin sudah sangat tidak asing lagi dan cukup banyak dikenal luas oleh masyarakat. Seperti misalnya calo tiket, makelar tanah, makelar rumah, tengkulak hasil perkebunan, broker surat-surat perizinan, broker saham dan lain sejenisnya.

Tingkatannya pun bermacam-macam, ada yang masih kelas paling bawah sampai dengan kelas yang paling profesional dan sudah sangat tersistem dengan cukup rapi yang langsung dikoordinir dibawah perusahaan. Keempat istilah tersebut memang hampir-hampir mirip dan sama persis dalam berbagai pekerjaannya, namun terkadang masih saja ter cap sebagai istilah yang negatif dikalangan kebanyakan masyarakat luas.

Karena yang banyak sekali diketahui masyarakat adalah, karena mereka hanya sekedar ingin mencari untung saja dalam setiap kesempitan (isu negatif dari para tengkulak). Namun jika ditelusuri dengan lebih mendalam lagi, maka seseorang yang pekerjaannya adalah sebagai makelar, calo, tengkulak atau sebagai broker adalah sebagai profesi pedagang perantara yang pekerjaannya adalah untuk menghubungkan antara pedagang satu dengan pedagang yang lainnya, penjual yang kesulitan untuk menjualkan barang-barangnya dengan para pembeli yang juga merasa kesulitan untuk menemukan barang-barang dengan kriteria-kriteria yang diinginkan oleh si pembeli. Dengan kata lain, mereka adalah termasuk kedalam kategori jenis pebisnis yang menjalankan bisnisnya sebagai perantara dari bisnis lainnya.

Seiring dengan semakin berkembangnya dunia teknologi dalam berbagai aspeknya, untuk saat ini juga diikuti dengan semakin berkembang pula pertumbuhan dari bisnis perantara yang telah banyak menggunakan dan mengadopsi sistem teknologi terbaru saat ini. Masyarakat menjadi tidak merasa dirugikan lagi, namun mereka merasa semakin terbantu dengan adanya sistem tersebut.

Perhatikanlah bagaimana cara kerja dari sistem perantara jual-beli online seperti: bukalapak, lazada, tokopedia, sophee, dan yang sejenisnya, untuk perantara sistem pencarian kerja online yang menjembatani diantara perusahaan-perusahaan pencari tenaga kerja dengan skill yang mereka butuhkan dengan para pencari kerja dengan berbagai variasi keahlian dan kriteria yang bisa saja seperti apa yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan, seperti halnya jasa perantara pencarian kerja online: jobsd, jobstreet dan lain sebagainya yang sebenarnya menjadi penjembatan atau perantara diantara penjual (calon tenaga kerja) dan pembeli (perusahaan).

Hampir bisa dipastikan memang mirip-mirip tipis bukan, bentuk alur dari sistem kerja bisnis perantara seperti ini? Terdapat range (jarak) untuk sistem pembagian hasilnya atau imbal jasa untuk jenis bisnis perantara tersebut. Dari hasil keuntungan yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak, yaitu diantara pihak penjual dan perantara atau pihak perantara dengan pihak pembeli.

Benarkah untuk jenis bisnis perantara seperti ini memang sangat prospek dan cukup menguntungkan? Model bisnis seperti ini sebenarnya juga sudah mulai popular untuk saat ini dan juga cukup menguntungkan, karena untuk menjalankan bisnis seperti inipun juga tidak membutuhkan adanya modal yang terlalu besar, bahkan juga bisa tanpa modal sedikitpun.

Selain itu untuk permasalahan resiko meruginyapun sangat kecil, karena hanya sebagai perantara saja (bukan pemilik sebenarnya) dari barang yang jika tidak laku maka yang akan rugi adalah produsen atau penjual yang sebenarnya (bukan perantara).

Sebagai contoh dari perantara (makelar) properti yang akan mencarikan pembeli prospek untuk menjualkan rumah seharga 1M. Makelar tersebut akan mendapatkan komisi sebanyak 2,5% atau 25jt (komisi yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan negosiasi kesepakatan antara pihak perantara dengan si penjual). Bayangkan saja jika sekali deal dan rumah dapat benar-benar terjual, maka si perantara tersebut akan benar-benar mendapatkan uang sebesar 25 juta rupiah. Dan ini merupakan perantara yang sudah termasuk kelas professional dan sudah sangat berpengalaman dalam bidangnya.

Seperti kelihatannya, memang sangat mudah dalam menjalankan berbisnis perantara seperti ini, hanya tinggal mencari penjual yang membutuhkan bantuannya untuk memcarikan calon-calon pembeli prospek bagi si penjual, lalu menawarkan kepada si pembeli yang cukup potensial. Jika benar-benar terjadi deal, maka Anda sudah bisa mendapatkan pemasukan sebagai pebisnis jasa perantara.

Namun untuk menjalankan bisnis perantara seperti ini baik itu sebagai makelar, broker atau yang sejenisnya, diperlukan kemampuan/skill khusus yang lebih mirip seperti seorang ahli marketer atau kemampuan dalam menjelaskan, mempengaruhi dan bernegosiasi. Beberapa hal yang harus benar-benar dimiliki adalah kemampuan dalam komunikasi yang baik, dan menguasai segala hal yang terkait dengan barang-barang/produk yang sedang ditawarkan, memiliki jaringan yang terkait dengan apa yang akan dijual, dan tentunya yang terpenting adalah dapat dipercaya dan bisa diandalkan.

Agar Anda benar-benar bisa sukses dalam memulai bisnis sebagai seorang pebisnis perantara, maka usahakanlah agar kedua kepentingan, baik kepentingan dari si penjual maupun dari si pembeli memang sama-sama harus dapat terpenuhi dan tidak ada salah satu atau dari keduanya belah pihak (pihak penjual dan pembeli) yang merasa telah dirugikan oleh Anda.

Nah, itulah sedikit penjelasan seputar berbisnis sebagai perantara sebagai kategori jenis bisnis yang menjalankan bisnisnya sebagai perantara dari bisnis yang lainnya. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian, apabila perusahaan pembaca sudah berkembang dan membutuhkan penanganan secara professional serta membutuhkan system manajemen, pembuatan SOP dan software accounting. Silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-252-982900 atau 081-8521172. Kami siap membantu!