STRATEGI TENTANG BAGAIMANA UNTUK MEMBUKA CABANG BISNIS BARU

Membuka cabang baru dalam usaha untuk lebarkan sayap bisnis merupakan salah satu impian dari semua pebisnis, seperti halnya membuka toko cabang baru, kantor representatif baru, atau cabang baru merupakan salah satu tanda-tanda dari kesuksesan serta pertumbuhan bisnis yang begitu pesat. Namun, yang harus Anda ingat adalah jangan sampai hanya berfokus untuk mengejar pembukaan cabang baru saja dan biasanya yang sering dilupakan oleh para pebisnis yang ingin membuka kantor cabang baru adalah seringnya mengabaikan dari sisi peningkatan omzet dan profit bisnis.

Kasus tersebut ternyata sangat sering terjadi pada kebanyakan perusahaan yang sedang bertumbuh, pernahkah Anda memperhatikan sampai berapa banyak cabang yang gagal untuk dibuka? Dan berapa banyak kegagalan tersebut malah justru sangat berpengaruh buruk terhadap internal perusahaan.

Karena itulah, berikut ini merupakan beberapa strategi ampuh bagaimana untuk membuka cabang bisnis baru agar cabang tersebut mampu memberi kontribusi yang maksimal terhadap perusahaan pusat:

1. Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Cabang Baru.

Apabila Anda ingin membuka kantor cabang baru, maka sebelum hal itu terjadi pastikan terlebih dahulu bahwa Anda sudah memiliki SDM-SDM yang siap dan kompeten dalam hal ini. Kesiapan dari SDM tidak hanya sekedar dari permasalahan jumlah saja, namun juga yang lebih penting dari semua itu adalah kesiapan skill atau keahlian mereka, baik itu adalah dalam hal product knowledge sampai dengan kemampuan follow up dan penangganan pelanggan seperti customer service.

Permasalahan SDM seperti ini lebih sering menjadi penghalang utama dari rata-rata perusahaan yang sedang bertumbuh untuk sukses dalam mengembangkan cabangnya sendiri.

2. Sistem Bisnis yang Masih Standar.

Persiapan SDM sudah benar-benar siap? Maka selanjutnya adalah menyiapkan sistem bisnis dan SOP yang baik dan cocok untuk system operasional kantor cabang baru. Sistem operasional bisnis seperti ini sudah harus mencakup dari sistem keuangan, SDM, pemasaran, sampai dengan operasional yang benar-benar sudah terstandar. Implikasinya adalah semua kegiatan dari pusat bisa segera diduplikasikan secara baik pada kantor cabang baru sehingga standarnyapun menjadi ikut tinggi.

3. Sistem Controlling Kantor Cabang.

Selanjutnya adalah Anda harus memikirkan bagaimana untuk memperkuat sistem control cabang baru. Harus ada kontrol rutin dari kantor pusat terutama untuk kantor cabang yang masih terbilang baru, kesalahan-kesalahan dalam hal operasioan setidaknya harus bisa diperkecil seminimal mungkin. Sangat disarankan bagi perusahaan untuk mulai menginvestasikan sistem IT internal control. Dari mulai penggunaan cctv keamanan, sampai dengan penggunaan program ERP yang semakin memudahkan dalam hal controlling dan arus informasi antar cabang dengan kantor pusat.

4. Standarisasi Produk Dari Pusat Kepada Kantor Cabang Baru.

Hal penting terakhir yang harus disiapkan adalah untuk standarisasi produk, baik itu adalah berupa barang maupun jasa. Karena pada intinya, produklah yang nantinya akan dijual kepada para konsumen, jadi inilah urat nadinya profit kantor pusat dan cabang. Mengapa isu seperti ini sangat penting? Banyak diantara berbagai kasus apabila produk dari cabang kualitasnya jauh lebih buruk daripada dari produk keluaran kantor pusat, atau pada cabang tertentu kualitasnya jauh lebih buruk daripada cabang-cabang yang lainnya.

Proses standarisasi ini meliputi standar-standar bahan baku, standar proses produksi, sampai dengan standar packaging. Semua kualitas produk harus sama rata, tidak boleh ada perbedaan kualitas produk. Apabila poin terakhir seperti ini masih belum siap, maka Anda jangan berani coba-coba untuk memaksakan membuka cabang baru bagi bisnis Anda. Apabila pembaca membutuhkan bimbingan dalam membuka cabang baru dan set up manajemen perusahaan baru, silahakan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 0818521172 atau 081-252-982900. Tim Kami siap membantu!