INDUSTRI RITEL TAK PERNAH MATI, APA PENYEBABNYA?

Bisnis Ritel boleh jadi adalah salah satu industri yang paling lama dan mungkin adalah salah satu yang tertua di muka bumi ini. Dunia perdagangan sudah mulai terbentuk sejak dulu dan akan selalu beradaptasi menyesuaikan dengan segala perubahan yang ada. Rasanya setiap perubahan yang terjadi, baik dalam dunia marketing, ekonomi, politik, teknologi, dan lain sebagainya tidak akan pernah mampu membnuh bisnis ritel itu sendiri, namun hanya mengubah wajah dan menciptakan tren-tren baru dari dunia industri ritel.

Ritel Tidak Pernah Mati

Terdapat sebuah ungkapan bahwa di dunia bisnis, terutama untuk industri perdagangan ritel yang tidak akan hilang meskipun yang lainnya banyak yang berguguran perlahan lahan dan satu persatu. Pendapat seperti ini mungkin memang ada benarnya juga, karena bisnis ritel merupakan industri yang sudah lama ada dan terbukti mampu bertahan sejak zaman pra-modern yang lalu. Sejak era perdagangan yang paling mendasar dengan saling bertukar barang (barter) telah dimulai, maka sejak itulah bisnis ritel sudah ada.
Tren dalam dunia ritel banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dari suatu negara, yang mana apabila terjadi perbaikan dalam bidang ekonomi, maka daya beli masyarakatpun akan semakin meningkat dan selanjutnya pasti akan menguatkan industri ritel. Sekarang, masyarakat telah lebih fokus dalam membangun dan mensejahterakan kaum menengah kebawah yang notabenenya memiliki jumlah dan daya beli yang sangat besar. Kaum menengah seperti ini jugalah yang menjadi penentu utama dalam menguatkan industri ritel tanah air.

Industri ritel dunia, termasuk dari Indonesia diprediksikan akan tetap tumbuh dan semakin berkembang pesat. Namun demikian berkembangnya ini akan selalu diikuti dengan semakin banyaknya para pemain-pemain baru yang akan ikut bersaing, baik itu adalah dari lokal maupun pihak asing. Tentunya hal ini akan semakin membuka mata para marketer agar bisa memiliki strategi marketing yang lebih tepat untuk dapat memenangkan persaingan seperti ini.

Ritel tak akan mati, namun hanya berubah bentuk ke dalam sistem online.Selain itu, salah satu bidang yang juga diperkirakan akan semakin mendukung perkembangan dari sektor ritel adalah peningkatan inovasi berupa e-commerce. Kendati demkian, masih belum semua masyarakat terbiasa dengan cara belanja online, khususnya melalui TV atau bahkan Internet, kampanye dan edukasi dari beberapa pihak tentang belanja secara online sudah mulai membuahkan hasil. Pelan-pelan namun pasti, masyarakat Indonesia dari beberapa daerah, khususnya di kota-kota besar, sudah mulai menerima dan merasa nyaman dengan gaya berbelanja seperti ini.

Tentunya untuk menjadi yang terbaik dari industri ritel, strategi marketing tidak boleh dipandang hanya sebelah mata saja. Marketing bisa menjadi penentu utama sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya suatu pemain untuk tetap bertahan dan semakin berkembang di pasar yang persaingannya semakin ketat dan bahkan boleh dibilang sudah sangat menjenuhkan ini.

Dalam strategi marketing, banyak diantara para peritel yang sudah mulai sadar bahwa positioning itu sangatlah penting. Mereka harus memiliki branding yang jelas di mata pelanggan dan bisa membedakan dengan pemain lainnya. Banyak diantara para peritel yang berusaha untuk menciptakan keunikannya sendiri dan strateginyapun akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi dari lingkungan di sekitarnya.

Selain positioning, para peritelpun juga harus memperhatikan segmentasi pasar. Walaupun untuk sebuah pemain ritel yang sangat besar sekalipun, terasa begitu mustahil untuk bisa memenuhi setiap segmen pasar yang sudah ada. Maka strategi yang harus diterapkan adalah memang harus lebih fokus kepada segmen pasarnya masing-masing agar bisa memenuhi segala kebutuhan para pelanggan pada segmen pasar yang ingin mereka tuju dengan kemampuan maksimal.

Secara garis besar, dari sudut pandang marketing, tren persaingan dari industri ritel akan tetap terpaku kepada beberapa faktor-faktor mendasar berikut ini.

1. Faktor strategi pricing (Bagaimana para peritel akan menetapkan harga untuk setiap produknya).

Harga yang akan dipatok harus sesuai dengan segmen pasar yang akan dituju. Sebagaimana yang sudah diketahui, bahwa faktor harga memegang peranan terpenting dalam dunia industri ritel, yang mana strategi perang harga sudah sangat lama tidak bisa dilakukan lagi untuk memenangkan persaingan pasar.

2. Fokus pada brick and mortar, merupakan faktor lokasi yang mencerminkan seberapa mudahnya lokasi peritel itu bisa dijangkau oleh para pelanggannya.

Bagi seorang peritel, investasi properti (dalam hal ini lokasi) bisa menjadi benefit tersendiri apabila semakin diperhitungkan secara serius. Tren pemilihan lokasi yang sejak lama sudah dilakukan, yaitu dekat dengan pusat aktivitas konsumen dan sangat nyaman untuk dijangkau, akan terus berlaku selama tahun-tahun ke depan.

3. Faktor pelayanan (service) yang diberikan kepada semua pelanggannya.

Faktor layanan inipun sangat luas dan beragam bentuknya, mulai dari kualitas SDM yang telah digunakan, sistem tata letak produk, kenyamanan ruang berbelanja, kelancaran proses dari bagian kasir, solusi yang akan diberikan untuk setiap keluhan yang ada, product knowledge yang dimiliki oleh setiap pelayan toko, keamanan, kecepatan dan jaminan untuk pengiriman barang, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Anda ingin membuka ritel modern, supermarket bahan bangunan, supermarket kebutuhan sehari-hari, supermarket kebutuhan perlengkapan rumah tangga, software ritel, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak ke 081-8521172 atau 081-252-982900. Tim kami siap membantu! (Frans M. Royan, SE,MM)