Pada artikel sebelumnya sudah pernah dibahas tentang apa itu sebenarnya Matriks BCG dan untuk kali ini adalah penjelasan lain tentang kelebihan dan kekurangan dai Matriks BCG yang sudah dikenal sangat luas ini. Banyak diantara perusahaan-perusahaan besar dan Go Internasional serta para konsultan-konsultan bisnis professional sudah mulai mengajarkan dan menggunakan matrik ini sebagai alat bantu utama terhadap analisis bisnis. Karena matriks inilah yang telah dikenal pertama kali jika dibandingkan matriks-matriks yang lainnya.
Kelebihan dari penggunaan Matriks BCG adalah sebagai salah satu alat bantu yang cukup valid dalam penggunaan dasar saat pembuatan keputusan yang paling mudah apabila dibandingkan dengan jenis matrik-matrik lannya. Hanya dengan membaca grafiknya saja, pebinis akan dengan mudah dapat melihat sedang berada pada posisi manakah perusahaan mereka berada.
Matriks ini lebih memusatkan perhatian pada aliran dari arus kas, karakteristik tentang investasi jangka panjang maupun jangka pendek, dan berbagai kebutuhan-kebutuhan dari divisi-divisi perusahaan. Divisi bisa saja berubah kapan saja dari waktu ke waktu tanda adanya prediksi sebelumnya, seperti berikut :
1. Anjing (Dog).
Menjadi Sebuah Tanda Tanya (Question Mark).
2. Tanda Tanya (Question Mark)
Berubah menjadi Bintang (Star).
3. Bintang (Star).
Berubah menjadi Sapi Perah (Cash Cow).
4. Atau Sapi Perah.
Malah berubah menjadi Anjing.
Namun yang jarang terjadi adalah tentang perubahan yang bisa menjadi searah jarum jam. Matriks BCG selain memiliki kelebihan, sebenarnya juga memiliki beberapa kelemahan-kelemahan.
Kekurangan-kekurangan dari penggunaan Matriks BCG ini di antaranya adalah tentang bagaimana mungkin berbagai kompleksitas-kompleksitas dari lingkungan bisnis (makro) dan perindustrian hanya dapat diukur oleh satu variabel saja? Selain itu, matriks BCG juga hanya lebih berfokus dengan menggunakan dua dimensi saja, yaitu:
1. Pangsa pasar relatif .
2. Tingkat pertumbuhan pasar.
Terlampau sulitnya untuk mendapatkan data dari pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan pasar menjadi salah satu kekurangan dan Matrik BCG. Sedangkan Matriks BCG juga terlalu menyederhanakan banyaknya bisnis karena lebih memandang bahwa semua bisnis sebagai bentuk karakter dari bintang, seperti : sapi perah atau anjing.
Dalam metode seperti ini, telah diasumsikan bahwa setiap unit dari bisnis tidak tergantung kepada unit-unit bisnis lainnya, padahal dalam beberapa kasus, unit dari bisnis (anjing) dapat membantu unit-unit bisnis lainnya dalam memperoleh keunggulan yang lebih kompetitif. Matriks seperti ini sama sekali tidak menggambarkan apakah divisi atau industri mereka apakah mampu tumbuh sepanjang waktu, sehingga matriks seperti ini tidak memiliki karakteristik waktu yang khusus. Karena itu terdapat adanya variable-variable lainnya yang juga sangat penting untuk dipertimbangkan, seperti: ukuran pasar dan keunggulan kompetitifnya.
Matriks sangat bergantung kepada luasnya definisi pasar. Suatu unit bisnis akan dapat mendominasi pada pasar yang lebih kecil, namun dengan memiliki pangsa pasar yang sangat rendah dalam industri secara keseluruhan. Dan untuk kasus seperti ini, definisi pasar dapat menjadikan perbedaan antara (anjing) dan (sapi perah). Selain itu, lemahnya keterkaitan diantara pangsa pasar dan kas masuk juga dapat terjadi apabila ditemukan adanya pesaing yang mampu dalam melakukan pembelian bahan mentah dengan harga yang relatif lebih rendah, tanpa harus dihubungkan dengan penguasaan dari pangsa pasar yang dimilikinya. Matriks BCG juga dianggap terlalu berlebihan dalam memberikan tekanan kepada keseimbangan dari aliran kas diantara unit bisnis strategis yang dimiliki oleh perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. (Burhan)