Tugas utama dari seorang manajer cabang perusahaan merupakan wujud dari pendelegasian wewenang dari direktur utama perusahaan yang memiliki beberapa cabang. Manajer cabang ini tugasnya memang sebenarnya sedikit lebih kompleks apabila dibandingkan dengan direktur perusahaannya sendiri sekalipun dan memang wewenangnya menjadi jauh lebih besar daripadawewenang dari seorang direktur perusahaan.
Akan tetapi, dalam hal tugas, manajer kantor cabang memang tidak bisa diremehkan, sekalipun secara kedudukan memang berada jauh di bawah direktur. Manajer kantor cabang perusahaan di cabang-cabang daerah bahkan seringkali memiliki tugas yang jauh lebih berat karena dituntut harus memperoleh omset (pendapatan) sesuai dengan yang telah ditargetkan oleh kantor pusat sesuai dengan yang telah direncanakan secara merata sama halnya dengan kantor-kantor cabang yang lainnya. Padahal kenyataannya tidak semua kantor-kantor cabang pada setiap daerah akan mampu memperoleh omset (pendapatan) karena kondisi dari masing-masing wilayah kantor cabang juga berbeda-beda.
Secara umum berikut ini adalah beberapa tugas-tugas pokok dari seorang manajer cabang yang akan dipertanggungjawabkan kepada kantor pusat.
1. Sebagai perwakilan (Mewakili direktur pusat).
Salah satu bentuk awal dari pendelegasian wewenang yang telah diberikan oleh direktur terhadap para manajer cabang dalam sebuah perusahaantercantum dengan sangat jelas dalam fungsi dan tugas utama dari manajer cabang. Manajer cabang bertugas untuk mewakili direktur utama dalam segala hal yang akan terjadi dalam kelangsungan hidup dari cabang perusahaan tersebut serta untuk mempertanggungjawabkan mewakili direktur dalam segala hal baik itu adalah dalam konteks dari dalam maupun dari luar peradilan di Indonesia selama hal tersebut berhubungan dengan pelaksanaan operasional dari perusahaantersebut.
2. Memegang teguh rahasia keuangan kantor cabang.
Setiap perusahaan biasanya akan memberikan tanggungjawab rahasia keuangan dari kantor cabannya kepada manager kantor cabangnya masing-masing (selain daripada accounting & finance yang dimiliki kantor cabang). Oleh karena itu dalam hal operasional pelaksaan tugas dan fungsi dari perusahaan, manajer cabang haruslah masih tetap memperhatikan bagaimana untuk menjaga kerahasiaan dari peredaran uang serta rahasia keuangan lain dari kantor cabang terhadap kantor pusat yang dianggap sangat penting sehingga tidak sampai jatuh ke tangan mereka yang tidak bertanggungjawab.
3. Melaksanakan misi kantor pusat dari cabang.
Setiap perusahan memang memiliki visi atau tujuan yang beda-beda bahkan bisa sampai kepada setiap kantor-kantor cabangnya masing-masing. Akan tetapi, antara kantor cabang yang satu dengan kantor cabang yang lain tidak semua memiliki misi yang sama untuk dapat sampai kepada satu visi yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Oleh karena itulah tugas pokok dari seorang manajer cabang untuk dapat menjalankan roda pemerintahan dalam internal suatu kantor cabang perusahaan dan mencoba untuk dapat menjalankan misi kantor cabang secara keseluruhan sehingga tugas yang telah terbagi dalam setiap kantor cabang dapat berjalan dengan lancar dan bisa bekerja sama.
4. Melaksanakan sistem dan prosedur dari kantor pusat.
Pelaksanaan sistem dan prosedur dari sebuat institusi organisasi akan dimulai dari bagian yang teratas dalam tata kelola sebuah organisasi internal perusahaan. Dan dalam hal ini adalah kantor cabang perusahaan, maka juga akan dimulai dari manajer cabang yang melaksanakan sekaligus juga mengawasi pelaksanaan dari sistem dan prosedur yang sedang dicoba untuk diterapkan oleh perusahaan dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan perusahaan. Setiap kebijakan sudah pasti akan menuntut adanya pro dan kontra, oleh karenanya, dengan cara pengawasan dari para manajer masing-masing cabang, maka sistem dan prosedur nantinya akan dapat dilaksanakan dengan sangat baik dan maksimal.
5. Menghasilkan laba yang signifikan dari kantor cabang.
Suatu nominal laba dari perusahaan besar yang membentuk beberapa cabang akan tetap dikumpulkan juga melalui cabang-cabang yang telah dibukanya dan terkadang seringkali menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam hal laba. Beberapa cabang yang memang memiliki potensi omset (pendapatan) yang besar tentu saja akan mendapatkan laba dengan sangat mudah, akan berbeda halnya dengan kantor cabang dari perusahaan yang memiliki potensi akan omset atau pendapatan yang sangat kecil dari kalangan menengah kebawah. Oleh karenanya, perbedaan-perbedaan tersebut biasanya akan dijadikan sebagai dasar dari penetapan alokasi laba yang akan ditargetkan apakah akan bisa dicapai oleh setiap masing-masing kantor cabang perusahaan tersebut. Dalam menghasilkan laba ini juga diperlukan adanya peran dari seorang manajer kantor cabang perusahaan tersebut untuk mengelolanya, terutamanya untuk sumber daya manusia yang dihire (dipekerjakan) oleh setiap masing-masing kantor cabang tersebut dalam memaksimalkan laba tanpa harus meningkatkan resiko yang mungkin saja bisa terjadi.
6. Melaksanakan kepatuhan terhadap peraturan kantor pusat.
Sebagai seorang manajer cabang, maka manajer tersebut haruslah menjadi ujung tiang dari pelaksanaan kepatuhan terhadap peraturan yang ada, baik itu adalah peraturan yang berasal dari kantor pusat atau peraturan dari pemerintah serta peraturan lain yang telah ditetapkan untuk menjaga kualitas dari kantor cabang tersebut. Kepatuhan terhadap sistem dan prosedur juga harus ditunjukkan dengan cara melaksanakan pelayanan yang baik meskipun memang pelanggan yang dimiliki tidak terlalu banyak, akan tetapi standar pelayanan pada semua cabang dari perusahaan tersebut haruslah sama dan tidak ada perbedaan yang mencolok. Tugas seorang manajer cabang perusahaan dalam hal pelayanan yang baik juga akan semakin mendorong percepatan penambahan pelanggan potensial yang baru.
Semoga artikel di atas bermanfaat. Ingin membuka kantor cabang dan membutuhkan bimbingan secara manajemen silahkan hubungi 0818521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu. (Frans M. Royan)