Sering kali pemilik usaha merasa kesulitan dalam memilih software untuk Informasi teknologi di perusahaan. Kendala utama kenapa kesulitan memilih? Pertama, secara proses bisnis tidak mengetahui secara detail, bahkan hanya sebagian saja sehingga ketika mendapatkan software maka software yang digunakan juga tidak efektif. Tidak semua fitur yang ada di software digunakan secara sempurna. Terkadang karena tidak bisa menjembatani bisnis proses satu dengan yang lain membuat software yang dipakai pada akhirnya tidak bisa jalan. Apalagi program yang dipakai adalah program custome, sehingga pada proses pembuatan program ditambal sulam. Kedua, refrensi di dapat dari karyawan yang notebene hanya menguasai satu bidang sehingga kebutuhan software hanya mewakili bidang ini saja, misalnya bidang accounting saja sehingga softwarenya hanya diingini oleh bagian accounting, padahal kalau untuk kebutuhan perusahaan distribusi misalnya, banyak hal terkait dengan penjualan, program promosi, klaim dan lainnya. Ketiga, programmer software hanya bisa membuat sesuai kata hati pemesan program saja. Ini yang berbahaya bagi perusahaan yang sedang mencari software untuk perusahaannya.
Seperti diketahui kegagalan dalam menggunakan software di perusahaan ini masih banyak disebabkan kekurang pahaman pemilik usaha dan programmer mengenai kebutuhan yang sesungguhnya dalam suatu program. Padahal sebenarnya untuk semua bidang usaha pilar utama yang harus ada disebuah program adalah penjualan, pembelian, inventory, kas dan bank, serta general ledger. Kelima hal ini adalah bagian penting yang ada di software. Sementara yang lainnya adalah pernak-pernik yang melengkapi software. Namun demikian fitur di software tidak digunakan semuanya. Oleh sebab itu sebaiknya bagaimana agar perusahaan menjadi efektif ketika memilih software?
Indentifikasi terlebih dahulu industry kita. Jika perusahaan distributor maka yang dibutuhkan adalah kelima pilar tadi : pembelian, penjualan, Inventory, Kas dan Bank, serta General ledger ( ada laporan keuangan neraca dan rugi laba) lalu yang dibutuhkan lagi adalah fitur klaim, program promosi, Sales force admin (SFA) yaitu fitur yang ada di gaget yang dibawa salesman keliling. Serta fitur paking list, collection plan dan manajemen cheque, bisa on line dan bisa menampung data dari software lain yang ditarus principal di distributor.
Kalau trading company, yang dibutuhkan bisa pembelian, penjualan, Inventory, Kas dan Bank, serta General ledger ( ada laporan keuangan neraca dan rugi laba), serta fitur-fitur yang berkaitan dengan trading company yang hanya jual beli saja.
Jika untuk ritel, komponen pembelian, penjualan, Inventory, Kas dan Bank, serta General ledger ( ada laporan keuangan neraca dan rugi laba) harus masih ada ditambah dengan POS, yaitu software sambung yang berfungsi untuk penjualan di kasir. Sementara proses accountingnya bisa di belakangnya.
Sedangkan untuk manufacturing, selain fitur pembelian, penjualan, Inventory, Kas dan Bank, serta General ledger (ada laporan keuangan neraca dan rugi laba) untuk back end, dibutuhkan fitur job costing dan BOM ( Bill of material) ini ada software khusus yang berkaitan dengan manufacturing. Yang tentu saja softwarenya harus komplit.
Jadi memilih software yang sefektif memang dibutuhkan seorang business analyst yang membantu dalam melakukan mapping proses bisnis. Dari sini disimpulkan software seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kami sebagai perushaan yang bergerak di konsultasi bisnis sering menangani klien yang meminta bantuan advise bidang penyediaan software ini, sehingga kami memiliki pengalaman cukup untuk area ini. Oleh sebab itu apabila bapak/ibu pembaca yang sedang mengalami kesulitan memilih software sebaiknya bisa menghubungi kami di groedu@gmail.com atau kontak di 0818521172 atau 081-252-98-2900. Kami siap membantu dalam implementasi dan konsultasi berkaitan dengan software. ( Frans M. Royan, SE,MM)