Pewawancara atau bagian rekrutmen perusahaan sebaiknya berhati-hati dalam mengenali calon karyawan selama proses interview, terutama bagi calon karyawan yang ternyata memiliki pengaruh buruk (toxic employee) kepada tim dan organisasi perusahaan yang telah terbentuk dan bekerja dengan baik, sehingga pelamar-pelamar seperti ini perlu dihindari sejak awal sebelum terlambat diketahui dan sudah menjadi bagian dari perusahaan nantinya.
Di bawah ini adalah 14 pertanyaan yang dapat membuka sifat buruk dari calon karyawan:
- Menanyakan pertanyaan tentang berpengaruh buruk
Menanyakan satu hal yang tidak disukai dari pengalaman pekerjaan sebelumnya atau yang sekarang, tampaknya terlalu umum dan sudah dipersiapkan jawabannya dengan baik oleh pelamar. Namun dengan menanyakan sampai 5 hal yang tidak disukai akan mengungkapkan bagaimana strategi perubahan yang dimiliki ataukah tanda kenegatifan calon karyawan tersebut.
- Menanyakan momen terbaik dari pekerjaan sebelumnya
Sebagian besar pelamar dapat menutupi pengalaman buruk di tempat kerja sebelumnya, maka tanyakan tentang pengalaman baik mereka. Apabila calon karyawan menyebutkan momen terbaik dari pekerjaan sebelumnya tentang perayaan atau traktiran makan di perusahaan sebelumnya maka mereka hanya berpikiran dangkal dan tidak mengerti makna sebenarnya dari pekerjaan yang mereka lakukan.
- Menanyakan tentang bagaimana pelamar menangani situasi yang sulit
Calon karyawan yang tidak dapat menangani situasi yang sulit dan malah menimpakan kesalahan ke orang lain tetapi tidak pernah mengakui kesalahannya sendiri bisa menjadi pertanda bahwa karyawan tersebut dapat melakukan hal yang sama di dalam perusahaan di kemudian hari.
- Menanyakan tentang masa depan
Memberikan pertanyaan tentang rencana calon karyawan dalam 5-10 tahun ke depan akan membantu penilaian apakah pelamar tersebut cocok untuk berada di dalam perusahaan. Penilaian akan lebih mudah apabila jawaban pelamar tersebut memiliki visi yang sejalan dengan perusahaan dibandingkan dengan pelamar yang hanya menjawab hanya untuk keperluan interview semata.
- Melakukan proses wawancara secara kolektif
Satu atau dua orang dapat dikelabui oleh calon karyawan selama proses wawancara, sehingga apabila dilakukan proses wawancara dengan sebuah panel tim (tim pewawancara lebih dari 1 orang) maka akan lebih mudah untuk mengetahui seorang calon karyawan memiliki pengaruh buruk atau tidak. Namun lakukan proses wawancara seperti ini dengan melibatkan 2-3 calon karyawan.
- Bertanya pada pemberi referensi kerja
Melakukan tanya jawab pada pemberi referensi bagi calon karyawan (biasanya ex-supervisor), atau secara acak bartanya kepada rekan kerja (dapat dicari dari LinkedIn) calon karyawan tersebut bagaimana kinerjanya di perusahaan-perusahaan sebelumnya. Sebagian besar tidak akan terang-terangan berkata hal negatif tentang calon karyawan tersebut, namun demikian juga pada laporan kinerja mereka tidak akan terkesan luar biasa.
- Melakukan proses seleksi dengan tahapan-tahapan yang berbeda
Dengan melakukan proses seleksi dengan tahapan atau kegiatan yang berbeda dapat mengungkapkan sifat asli dari calon karyawan yang berpengaruh buruk. Seseorang mungkin dapat mudah untuk berperilaku baik selama satu jam (satu tahapan seleksi) namun akan sangat sulit melakukannya bila proses seleksi memakan waktu sehari penuh.
- Menanyakan tentang pengalaman calon karyawan
Merupakan sebuah keharusan untuk mendiskusikan pengalaman pelamar dengan cermat di pekerjaan sebelumnya, sehingga dapat menemukan orang-orang yang lebih suka menemukan diri mereka dalam pusaran drama daripada fokus pada pekerjaan yang dimilikinya.
- Menanyakan pertanyaan-pertanyaan negatif
Menanyakan pertanyaan seperti “Mengapa saya tidak harus menerima Anda?” akan membuka keaslian dari pola pikir calon karyawan yang sedang diwawancarai karena pertanyaan negatif akan memberikan peluang bagi pelamar yang memiliki pikiran positif daripada jawaban yang sudah dikarang-karang sebelumnya.
- Menemukan apakah calon karyawan suka menyimpan dendam
Calon karyawan yang menilai perbedaan-perbedaan mereka dengan orang lain namun masih percaya diri untuk mengemukakan opini mereka, akan lebih baik dalam berperilaku dan menjaga hubungan sosial daripada mereka yang hanya menceritakan tentang adanya permasalahannya dengan orang lain.
- Menanyakan pertanyaan tentang perilaku
Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat situasional akan membantu penilaian terhadap perilaku calon karyawan di dalam situasi-situasi tertentu. Galilah secara mendalam jawaban dari calon karyawan tersebut akan dapat mengurangi kemampuan mereka untuk mengarang jawaban dan membuka jati diri mereka.
- Memperhatikan adanya komplain dari calon karyawan
Selama kegiatan wawancara, perhatikan apakah calon karyawan menceritakan komplain tentang pekerjaan dan perusahaan tempat bekerja sebelumnya. Apabila ternyata calon karyawan adalah seorang pengeluh, maka orang itu memiliki kecenderungan produktivitas kerja yang rendah.
- Menanyakan pertanyaan yang tidak umum dan menyimpang
Pewawancara dapat menyiapkan pertanyaan kejutan seperti “Kebohongan apa yang sering Anda ceritakan?” daripada pertanyaan umum seperti “Sebutkan kelebihan dan kekurangan Anda?” dan perhatikan bagaimana jawaban dari pelamar beserta gerak tubuhnya.
- Memperhatikan kata “kami”
Salah satu cara paling mudah untuk mengidentifikasi calon karyawan yang buruk adalah dengan memperhatikan jawaban calon karyawan dari pertanyaan tentang kesuksesannya di dalam pekerjaan, apakah calon karyawan tersebut memberikan apresiasi kepada rekan kerja atau hanya menceritakan usaha yang dilakukannya sendiri. Apabila jawaban yang kedua, maka pelamar tersebut memiliki ego yang tinggi dan dapat berpengaruh buruk nantinya pada saat sudah bergabung dengan perusahaan.
Demikian beberapa tips untuk mengetahui calon karyawan yang memiliki potensi menjadi toxic employee atau berpengaruh buruk pada perusahaan. Untuk pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut mengenai sistem manajemen SDM perusahaan dapat menghubungi kami di 0818521172 atau email ke groedu@gmail.com . (Stan)
Sumber:
Pertanyaan ini disadur dari artikel pada Inc.com dengan judul “14 Ways to Identify a Toxic Employee During the Interview”