Program penjualan produk perusahaan tentunya sebaiknya diatur sedekimian rupa. Sebab jika tidak diatur sedemikian rupa, tentunya membuat bingung sales force maupun pelanggan. Sebagai contoh dalam penjualan kita mengenal penjualan secara C.O.D (Cash on delivery), praktek yang dilakukan oleh berbagai produk makanan, Food & beverage menganut cara ini, misalnya MC Donald, Pizaa Hut, Kentucy Fried Chicken, dan lain-lainnya. Ada yang juga dengan cara kredit, seperti yang dilakukan oleh produk-produk FMCG ( Fast Moving Consumer Good) yang dijual kepada para penyalur dalam bentuk, seperti Toko kelontong, toko meracang, atau toko tradisional lainnya serta toko Ritel modern seperti Gyant, Carrefour, Alfa mart dan Indomart. Lalu ada pula yang penjualan dilakukan dengan cara konsinyasi, seperti penjualan produk fashion, sepatu, dan lainnya. Produk Fashion dan sepatu adalah produk yang laku jarang sekali sehingga sering dititipkan saja ke toko dan apabila sudah laku maka mereka baru bayar. Ketiga poin ini cukup penting dalam melaksanakan program penjualan kepada pelanggan. Seperti apa cara jual para penjual kita kepada pelanggan.
Lalu, bagian yang kedua adalah tak kala pentingnya bagaimana produk yang dijual itu agar meningkat penjualannya dan diminati oleh para konsumen. Program penjualan berikutnya adalah dengan memberikan penekanan pada berapa banyak kita menjual dan berapa banyak diskon, atau budget promosi yang harus dikeluarkan. Umumnya di bagian kedua ini merupakan program promosi untuk konsumen, seperti beli satu dapat satu, diskon 10%, pembelian berulang gratis satu. Misalnya dengan mengumpulkan cangkang, bungkus, tutup atau lainnya. Tujuannya adalah agar konsumen membeli ulang produk tersebut.
Selain program diatas, tak kalah pentingnya bagaimana yang menjalankan program penjualan itu bisa memiliki motivasi yang lebih baik. Seperti salesman perusahaan akan mendapatkan berbagai insentif atau bonus apabila target penjualannya dipenuhi. Salesman merupakan pendorong produk untuk selalu ditawarkan kepada konsumen, sebab jika bagian ini diabaikan. Tentunya poin satu dan dua tidak akan menjadi selaras. Kasus-kasus produk selalu diletakan di gudang sering terjadi apabila tim penjualan tidak mendapatkan reward yang sama dengan yang diterima oleh konsumennya. Oleh sebab itu setiap kali membuat program penjualan sebaiknya yang diberikan reward tidak hanya konsumen saja tetapi bisa meliputi : penyalur adalah toko tradisional dan modern, lalu para sales force ataupun pelanggan itu sendiri.
Sayang banyak kejadian perusahaan lebih sering memanjakan konsumen sedangkan para penyalur dan salesman selalu diabaikan. Kemacetan penjualan tidak hanya bisa terjadi karena konsumen kurang loyal, tetapi penyalur yang kurang loyalpun bisa menjadi masalah. Apalagi dengan para salesman perusahaan, tambah menjadi masalah. Oleh sebab itu setiap membuat program penjualan sebaiknya perhatikan 3 aspek yang ada di atas. Nah, untuk informasi lebih lanjut mengenai program penjualan di perusahaan, sebaiknya mintalah informasi ke groedu@gmail.com atau bimbingan langsung konsultan dengan menghubungi 0818521172.