10 TIPS EFEKTIF UNTUK MENJADIKAN TOKO RAMAI DIKUNJUNGI PELANGGAN

 

Sering kali kita mengeluh toko kita kok sepi ya. Banyak hal yang belum kita ketahui, dan seringkali yang disalahkan lingkungan external kita yang menjadi biang keladinya. Cobalah dari pada kita mengeluh, luangkan waktu membaca beberapa tips praktis di bawah ini dalam upaya meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke toko kita, serta bagaimana caranya membuat pengunjung itu merasa betah di dalam toko, sehingga merekapun rela merogoh sakunya untuk membeli barang-barang  yang tak pernah direncanakan sebelumnya (impulse buying).

  1. Buat tampilan depan toko semenarik mungkin buat pengunjung. Anda sebagai pemilik toko dapat menampilkan produk-produk baru, produk yang laris, atau produk yang sedang dalam program promosi. Pemilik toko juga dapat memasang dekorasi yang menarik perhatian pengunjung, seperti banner promosi, visualisasi elektronik dari TV atau lampu toko. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian pengunjung untuk berhenti sejenak dan masuk ke dalam toko untuk melihat-lihat. Kemudian hindari peletakkan barang yang bertumpuk di depan toko karena akan membuat toko terkesan sesak. Selain itu, buatlah jalan masuk ke dalam toko yang bersih dan luas sehingga pengunjung lebih merasa welcome untuk memasuki toko. Selain itu Pemilik toko dapat menugaskan seorang greeter dalam toko untuk menyambut pengunjung toko dan menanyakan keperluan pengunjung kemudian mengarahkannya sehingga pengunjung lebih merasa nyaman dan tidak kebingungan apabila sedang terburu-buru.
  2. Membuat layout penataan ruang yang menjadi satu aliran yang baik. Pemilik toko dapat melakukan pemisahan pada pintu masuk dan pintu keluar toko dan menata layout jalur perjalanan pengunjung sehingga pengunjung dapat melihat semua bagian toko dan produk yang dijual. Buatlah lebar jalan pengunjung di dalam toko minimal selebar dua orang dewasa sehingga pengunjung tidak merasa sesak ketika berjalan memutari toko. Apabila toko berbentuk supermarket ritel maka lebih baik bila lebar jalur pengunjung minimal selebar dua troli keranjang yang digunakan oleh pengunjung. Seperti penataan layout toko furniture Ikea yang berbentuk seperti labirin akan membuat pengunjung berada selama mungkin di dalam toko sehingga dapat melihat semua produk yang dijual. Selain itu model labirin itu juga dibuat agar pengunjung enggan untuk kembali lagi ke bagian toko yang sebelumnya sehingga meningkatkan kemungkinan melakukan impulse buying pada bagian toko yang sedang dikunjungi.
  3. Pengaturan efek pencahayaan yang mendukung penataan produk yang dijual. Perhatikan warna dan intensitas penerangan lampu yang dipakai di dalam toko, agar pengunjung merasa nyaman dalam mencari barang yang diinginkannya. Seperti pada pada barang ranjang dalam kamar tidur, pencahayaan dapat menggunakan lampu bewarna kuning untuk meningkatkan kesan kenyamanan. Untuk produk-produk yang berada di dalam etalase, sebaiknya lampu  di dalam etalase tidak sampai terlihat karena akan menyilaukan pengunjung untuk melihat barang di dalamnya. Para pemilik toko pun dapat meminimalkan pemakaian lampu di dalam toko di saat siang hari dengan pengaturan besar jendela atau dinding kaca, sehingga selain menghemat pemakaian listrik, mematikan kuman2 dari panas matahari, juga mendapatkan kesan toko yang ramah lingkungan.
  4. Mengatur letak barang dalam toko sesuai dengan kategori produknya. Agar pengunjung tidak bingung dalam  mencari barang-barang kebutuhannya, maka penataan produk dalam toko disesuaikan dengan kategori produk yang sejenis, misalnya sabun, shampoo, sikat gigi, pasta gigi, parfum dimasukkan dalam kategori produk perawatan badan, dan sebagainya. Selain itu juga sebaiknya penataan barang juga disesuaikan dengan produk komplementernya, seperti sabun cuci dengan cairan pengharumnya. Atau dapat diletakkan bersamaan dengan produk subtitusinya, seperti obat nyamuk semprot dengan obat nyamuk listrik atau bakar. Pemilik toko juga sebaiknya memberikan informasi yang jelas pada bagian toko sesuai dengan kategori produk yang dijual sehingga pengunjung tidak merasa bingung ketika berada di dalam toko, seperti papan pengumuman, dan sebagainya.
  5. Membuat penataan produk sesuai dengan tinggi pandangan pengunjung. Para pemilik toko sebaiknya menggunakan rak produk / gondola dengan ketinggian sesuai dengan tinggi rata-rata para pengunjung toko, karena apabila menggunakan rak produk yang terlalu tinggi maka akan sulit dijangkau oleh pengunjung. Demikian pada ruang antar tingkat pada rak dibuat agar tidak menghabiskan ruang terlalu banyak, atau disesuaikan dengan tinggi produk yang akan ditampilkan di rak. Kemudian penempatan produk yang laku pada tingkat rak yang sejajar dengan tinggi mata (eye level) pengunjung sehingga lebih mudah untuk dijangkau, sedangkan pada produk yang kurang laku dapat ditempatkan pada posisi rak bagian bawah.
  6. Tidak menampilkan semua produk yang dimiliki oleh toko. Para pemilik toko hendaknya dapat memilah-milah produk yang ditampilkan dalam ruang display toko, yaitu utamakan pada produk-produk yang sangat laku (fast moving). Apabila produk tersebut memiliki banyak varian ukuran, maka tampilkan ukuran produk yang lebih sering pengunjung cari, (seperti ukuran sepatu 41-42, ukuran M&L pada baju, dan sebagainya). Kemudian tidak menempatkan semua stok barang apalagi dalam bentuk kardus-kardus di dalam toko karena dapat mengurangi kesesakan dan pengunjung menjadi lebih betah. Akan lebih baik bila Pemilik memiliki gudang kecil di dalam toko sehingga karyawan toko dapat segera mengambil barang yang dicari pelanggan namun tidak tersedia di display produk.
  7. Manfaatkan semua ruang yang ada di dalam toko. Pemilik toko sebaiknya juga dapat menyewakan ruang kosong di dalam toko kepada para vendor untuk mempromosikan produk mereka, seperti di dekat meja kasir, dinding atau pilar di dalam toko, dan sebagainya. Namun tetap perhatikan estetika dan penataan dari dekorasi bersifat iklan dari para vendor sehingga toko tidak terlihat sesak dan membuat pengunjung menjadi tidak betah. Selain itu, Pemilik toko juga dapat mengikuti kontes display yang biasanya diadakan oleh para vendor untuk membuat tampilan toko yang lebih menarik, karena selain mendapatkan hadiah juga dapat meningkatkan penjualan produk vendor tersebut.
  8. Agar penataan toko tidak terlihat membosankan, maka tingkatkan penataan toko dengan beberapa dekorasi tambahan yang atraktif, seperti pada saat lebaran atau natal, maka tambahkan aksesoris tambahan sesuai suasana event yang sedang berlangsung. Selain itu memberikan musik latar juga dapat membuat pengunjung lebih betah berada di dalam toko, namun pilihlah musik yang disesuaikan dengan karakteristik pengunjung toko dan gantilah musik tiap bulan agar tidak jenuh. Kemudian apabila pengunjung sering membawa anak kecil, apabila masih ada ruang di dalam toko maka Pemilik dapat menyediakan sebuah tempat untuk anak-anak bermain sambil menunggu orang tuanya selesai belanja, hal ini untuk mengantisipasi hal dimana anak kecil sering cepat merasa bosan dan meminta orang tua untuk terburu-buru selesai berbelanja.
  9. Selalu menjaga toko dalam keadaan bersih dan rapi. Selalu melakukan piket  kebersihan seperti menyapu dan mengepel lantai sebelum toko dibuka dan setelah toko ditutup, merapikan penataan produk di dalam rak, termasuk label harga dan informasi lain yang terkait produk. Kemudian menugaskan karyawan toko untuk selalu sigap apabila terjadi kekotoran pada lantai maka segera untuk bersihkan sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung toko. Pemilik toko hendaknya juga memberikan pelatihan 5R kepada para karyawannya sehingga memiliki kesadaran dan tanggung jawab pribadi pada kebersihan dan keteraturan di dalam toko.
  10. Membuat program promosi dan marketing. Program promosi dan marketing yang dapat memberikan diskon harga barang akan menarik pengunjung untuk datang ke toko, namun buatlah secara berkala dan tidak terus menerus pada suatu produk tertentu, kemudian bekerja sama dengan berbagai vendor sehingga dapat menggunakan strategi cross pricing. Sedangkan untuk program yang berkelanjutan dapat menggunakan sistem keanggotaan toko yang bertingkat dimana semakin tinggi level keanggotaan mendapatkan fasilitas yang lebih banyak, ataupun sistem tabungan poin berdasarkan jumlah pembelian yang dapat ditukar dengan barang gimmick yang menarik atau ditukar menjadi potongan harga dengan rate tertentu. Pemilik toko juga dapat menugaskan seorang karyawan yang bertindak sebagai marketing online untuk mempromosikan toko lewat social media (facebook, twitter, instagram, dan sebagainya) atau website toko. Selain itu, pastikan semua karyawan yang berada di area display toko mengerti tentang informasi produk sehingga dapat menjelaskan dengan baik dan pelanggan menjadi lebih mudah dalam memilih belanjaannya.

Semoga beberapa tips di atas dapat membantu para mitra bisnis untuk melakukan penataan toko dan merchandising dengan baik sehingga lebih banyak pengunjung yang datang ke toko dan meningkatkan penjualan produk. Untuk informasi yang masih kurang jelas maka dapat menghubungi 0818521172 atau email ke groedu@gmail.com. (stan)