Selain biaya operasional yang dikeluarkan untuk bensin, parkir dan makan, salesman ternyata dibebani dengan biaya untuk pulsa jika menghubungi customer. Memang ada perusahaan yang memberikan jatah pulsa pada salesmannya, tetapi tidak semua memperlakukan seperti itu. Di consumer good, nyaris salesman tidak mendapatkan pulsa kecuali seorang sales supervisor. Salesman di consumer good boleh-boleh saja menggunakan telepon di kantor, tetapi waktunya terbatas. Ia hanya bisa melakukan setiap pagi atau pulang dari kerja. Tetapi untuk kebutuhan menghubungi pelanggan ketika posisi di jalan, mau tidak mau pulsa pribadi harus dikuras.
Pulsa yang harus dikeluarkan oleh para penjual produk-produk secara free lance, seperti Gramedia Direct selling, Erlangga direct selling, produk MLM, serta produk-produk yang dipasarkan secara lepas lebih banyak lagi. Para penjual harus memodali biaya operasionalnya sendiri. Oleh sebab itu kebutuhan pulsa begitu mendesak selain bahan bakar, parkir atau biaya makan. Nah, salesman yang kaya tentunya tidak akan terlena dan terhambat dengan biaya yang harus dikeluarkan terhadap pulsa. Mereka memiliki cara-cara yang paling hemat dan paling canggih. Mereka menjadi survive dengan biaya ala kadarnya untuk mendapatkan penjualan maksimal. Tentunya menggunakan cara yang masuk akal. Di bawah ini akan dibahas bagaimana seorang salesman kaya bisa menghemat pulsanya dengan menggunakan berbagai trik yang dimilikinya.
Salesman tergantung alat komunikasi
Jujur saja salesman sangat tergantung dengan alat komunikasi. Alat komunikasi yang dibutuhkan salesman antara lain fax, telepon dan internet. Tanpa alat-alat tersebut mereka tidak bisa berkomunikasi dengan pelanggannya lebih cepat. Memang selama ini salesman perlu mengunjungi mereka, tetapi pada kasus tertentu mereka juga harus berhubungan dengan menggunakan berbagai sarana tersebut di atas. Misalnya saja proposal penawaran, brosur, daftar harga bisa dikirimkan lewat fax atau email. Sedangkan untuk keperluan yang menyangkut personal dan memerlukan penjelasan, salesman sangat tergantung dengan telepon. Fax bisa dilakukan di kantor dan kantor mau membiayai, begitu pula dengan internet, kantor menyediakan program speedy. Walau begitu salesman juga mengeluarkan uang jika berkomunikasi lewat internet di rumah. Selain itu salesman juga membutuhkan biaya ketika harus bertelepon di jalanan.
Kalau kebetulan kantor tidak menyediakan pulsa atau teleponnya untuk dipakai maka salesman akan menanggung biaya untuk pembelian pulsa. Mau tidak mau biaya ini harus dikeluarkan, sebab salesman juga sangat membutuhkan alat komunikasi telepon untuk menghubungi pelanggannya. Jadi salesman sangat tergantung dengan alat komunikasi seperti telepon. Kalau hal ini menjadi hambatan kerja, maka salesman sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Oleh sebab itu mau tidak mau mereka harus tetap mengeluarkan uangnya, tetapi mereka bisa mengurangi atau berhemat sedemikian rupa agar operasional tetap berjalan.
Selain kunjungan
Sebelum ada alat komunikasi yang canggih seperti sekarang ini, yaitu telepon genggam dan internet, salesman aktivitasnya lebih banyak berkunjung ke pelanggan. Setelah alat komunikasi sudah canggih, salesman tetap melakukan kunjungan tetapi untuk hal-hal tertentu mereka tidak akan berkunjung lagi, tetapi menggunakan alat komunikasi untuk menghemat waktu. Akhirnya alat komunikasi itu semakin lama semakin membantu salesman dalam pekerjaannya, sehingga sampai hari ini mau tidak mau salesman untuk menambah dan follow up pelanggan, ia akan menggunakan alat komunikasi agar effektif.
Sayang penggunaan alat komunikasi memiliki kendala, dan kendalanya bukan karena tidak ada sarananya tetapi biayanya kian hari kian melambung sehingga bagi salesman tertentu, seperti salesman free lance mereka akan terbebani. Berbeda dengan salesman yang ikut suatu kantor, semua sarana akan dibiayai meskipun kadang kala harus mengeluarkan kocek sendiri untuk berkomunikasi. Jadi sekarang ini salesman dituntut untuk hemat dan cerdik, bagaimana ia bisa menghemat biaya pulsanya agar tidak mengurangi incomenya. Semakin terkurangi incomenya berarti ia tidak bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung, padahal untuk menjadi kaya seorang salesman harus dapat menabung dan kemudian menginvestasikan uangnya.
Hemat pulsa tapi…
Salesman yang kaya dapat menghemat biaya pulsanya tetapi bisa mendapatkan customer yang banyak. Ini yang sangat luar biasa bagi salesman yang kaya. Bagaimana ia menghemat pulsa tetapi bisa mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Tentunya ada kiat tertentu yang dilakukan oleh salesman kaya. Pertama, ia akan mencatat semua keperluan yang akan dibicarakan. Ia cenderung menggunakan point of sales sebagai sarana untuk mempercepat penjelasannya. Point of sales adalah alat yang berisikan mengenai harga, term of payment (jangka waktu pembayaran), product knowledge dan delivery order. Kedua, tidak mengobrol di telepon dan berbicara yang penting-penting saja. Kalau membuat janji ia berbicara seperlunya, kalau menanyakan order jika hanya ketika sudah terjadi kesepakatan. Jadi berbicara di telepon hanya bersifat penegasan. Ketiga, ia mencari waktu yang tepat sehingga pembicaraan yang disampaikan mengena dan langsung pelanggan menegaskan kembali mengenai pesanan yang akan diterimanya. Keempat, ia berusaha pelanggan yang menghubungi, meskipun dalam hal ini ia tidak melakukan ”jump” tetapi ia menggunakan daya tarik produk maupun dirinya.
Point of sales sangat effektif jika digunakan ketika menelphon. Tapi sayangnya kadang kala untuk pelanggan yang berjenis visual menginginkan contoh produk secara nyata sehingga pembicaraan di telepon tidak effektif. Salesman yang kaya akan menangkap pesan bahwa terdapat titik terang jika calon pembeli sedang berminat. Meminta salesman untuk menunjukan contoh produknya berarti pintu yang mengarah kepada proses ”closing” sudah terbuka. Oleh sebab itu ketika sudah menjelaskan dengan cara menggunakan point of sales dan calon pembeli menginginkan contoh, salesman sudah mendapatkan angin kemenangan.
Mengobrol di telepon bukannya tidak boleh, tetapi ketika hanya digunakan sebagai salam pembuka maka hal ini adalah wajar. Cuma sayangnya banyak salesman yang ”kelewatan” dan lupa dengan tujuan ia menelphon. Dengan menggunakan point of sales, salesman akan terhindar dari hal itu. Boleh mengobrol tapi harus dibatasi agar tujuan menjual dapat memperoleh hasil.
Pelanggan tidak memiliki waktu mengganggur. Ia juga termasuk orang yang sibuk, oleh sebab itu carilah waktu-waktu ketika senggang sehingga anda bisa berbicara dengan baik dan pelanggan menangkapnya dengan baik pula. Pembicaraan dua arah tanpa gangguan akan mempercepat proses pembuatan keputusan konsumen. Oleh sebab itu agar pulsa juga tidak sia-sia lenyap dengan urusan yang tidak tepat, maka mulailah menelpon pelanggan ketika ia tidak sibuk.
Jangan melakukan ”jump” karena hal ini tidak sopan. Anjurannya adalah membiarkan konsumen menelpon anda. Gunakanlah pesona produk, misalnya mengatakan pada konsumen bahwa produknya nanti akan habis. Biasanya konsumen hanya memiliki dua pilihan, membeli atau tidak. Jika tidak membeli maka ia akan sengsara sebab mencari produk itu sangat sulit. Kalau membeli berarti ia juga sedang memilihkan untuk dirinya sendiri. Ia akan senang dengan produk yang didapatnya. Inilah pesona dari produk yang ditawarkan. Kemudian adalah pesona pribadi penjual, yang mudah diingat dan mudah pula dihubungi. Penjual yang kaya akan meninggalkan kartu nama untuk konsumennya, dan ia menjadi teman yang baik bagi konsumennya.
Kalau langkah-langkah di atas sudah dilakukan dengan benar, maka pulsa akan jauh lebih hemat. Tujuan sales kaya adalah berhemat sedemikian rupa agar biaya operasional bisa digunakan untuk kebutuhan yang penting. Hemat bukan berarti pelit. Kalau pelit tidak mau menggunakan meskipun perlu, sedangkan hemat adalah tetap akan menggunakan biaya yang seharusnya, tetapi dengan kiat-kiat tertentu agar tidak boros.
Kiat hemat pulsa
Ini memang suatu cara bagaimana seorang salesman bisa menghemat pulsanya jika menggunakan telepon genggam. Sekarang ini meskipun para operator sellular sudah pada menurunkan harga pulsa, tetapi kebutuhan akan telepon masih tetap besar, sehingga mau tidak mau biaya telepon tetaplah tinggi. Untuk mengantisipasi hal ini ada kiat yang bisa dilakukan, yaitu carilah pulsa yang harganya murah tetapi pulsanya lebih besar dari harga pulsa itu sendiri. Kok bisa? Kan hanya ketika ada program saja bisa lakukan hal itu? Oh, ternyata tidak. Teman-teman di club sales ternyata memiliki kiat yang cukup cerdik dalam menghemat pulsanya.
Kalau selama ini mereka membawa beberapa telepon, maka telepon itu bisa dimanfaatkan sedemikian rupa. Para penjual biasanya memiliki dua jenis telepon, yakni yang satu GSM dan satunya lagi CDMA. Mereka kemudian memilih salah satu telepon yang kurang aktif dan diberdayakan sebagai hand set yang bisa digunakan telepon kemana-mana. Kan masih pakai pulsa juga? Iya, tapi ini lebih murah bila dibandingkan dengan mengisi pulsa lewat ATM, kartu refiil, atau lewat pulsa elektronik. Caranya bagaimana? Beli saja kartu perdana GSM atau CDMA yang harganya murah tetapi mendapatkan pulsa cukup besar sebagai bonusnya. Jadi telepon yang kurang aktif itu digunakan sebagai sarana untuk menggunakan pulsa perdana sekali pakai buang. Artinya setelah pulsa perdana itu habis lalu dibuang dan kemudian diisi lagi dengan kartu perdana yang belinya murah tetapi mendapatkan bonus pulsa. Kan lama-lama teleponnya rusak? Memang kelemahannya di sini, tetapi anda bisa berhati-hati untuk membuka tutup handphone anda. Penulis melihat kenyataan bahwa tidak sedikit orang yang melakukan hal ini untuk menghemat pulsanya. Dan hal itu bukan hanya salesman yang melakukan, mahasiswa dan semua orang yang ingin berhemat. Di bawah ini terdapat harga perdana semua operator sellular dan anda bisa membandingkan.
Nama Pulsa Perdana | Harga | Pulsa |
As | 4.500 | 10.000 |
Fren | 9.000 | 35.000 |
XL | 3.000 | 5.000 |
Simpati | 8.500 | 10.000 |
IM 3 | 3.500 | 5.000 |
IM 3 | 5.000 | 10.000 |
Three | 2.500 | 15.000 |
Axis | 2.500 | 6.000 |
Mentari | 3.500 | 5.000 |
Star one | 6.500 | 10.000 |
Flexi | 3.000 | 10.000 |
Esia | 4.000 | 10.000 |
- Dari berbagai Sumber
Coba kita ambil beberapa kartu perdana yang sangat menguntungkan jika dibeli hanya untuk reffil saja, seperti Fren beli perdana hanya 9 ribuan bisa mendapatkan pulsa 35 ribuan, three hanya 2,5 ribuan mendapatkan pulsa 15 ribuan, dan yang lain bisa anda lihat sendiri di tabel tersebut. Anda pasti tercengang ternyata kartu perdana bisa dimanfaatkan dalam rangka menghemat pulsa. Ini adalah suatu cara bagaimana anda menghemat pulsa, sehingga tetap bisa menghubungi konsumen tanpa kehilangan mereka.
Kemudian kalau anda mau ternyata pengisian pulsa sekarang ini sudah dibuat seperti bisnis jaringan. Anda mengisi pulsa di bisnis jaringan tertentu, dan merefrensikan sebanyak mungkin teman yang menggunakan handphone untuk membeli pulsa di perusahaan itu. Anda akan mendapatkan bonus berupa pulsa. Kalau ini dijalankan dengan serius yaitu memasarkan pulsa handphone ini, anda justru akan mendapatkan penghasilan tambahan. Mana yang anda suka dengan mengikuti bisnis jaringan pulsa atau membeli perdana. Itu semua terserah anda, yang penting pulsa sangat berhubungan dengan pelanggan. Jangan sampai perkara tidak ada pulsa pelanggan anda pada kabur, padahal income terbesar anda sebagai salesman tentunya bersumber dari pelanggan.