APA ITU KONSULTAN?

Masih banyak yang belum tau apa itu konsultan. Konsultan seringkali disamakan dengan Coach,  Dalam bisnis sebenarnya ada banyak perbedaan secara fungsi. Konsultan adalah seorang yang profesinya adalah memberikan nasihat, pandangan-pandangan, bahkan solusi dalam suatu kondisi jika pihak klien dalam mengalami kesulitan khususnya di bidang aktivitas bisnisnya. Konsultan tidak jarang seorang Planner dan controller. Oleh sebab itu konsultan wajib memiliki pengalaman dibidang yang sedang dikerjakannya. Konsultan manajemen misalnya, maka seorang konsultan manajemen mesti memiliki pengalaman empiris mengenai manajemen perusahaan mulai dari produksi, finance, marketing, gudang dan logistik bahkan sampai kepada operasional secara keseluruhan perusahaan. Pada prakteknya Konsultan tidak semuanya multi talent, bisa menguasai semua bidang yang ada, sehingga konsultan untuk menjadi power full akan bekerja dalam suatu tim yang terintegrasi. Khususnya ketika menangani proyek-proyek terkait start up bisnis yang skalanya menengah ke atas.

Sementara itu bagaimana dengan seorang Coach? Seorang coach dalam pekerjaannya sering  disebut coaching artinya adalah proses memfasilitasi seseorang untuk mencapai tujuannya. Tujuan hidup, tujuan bisnis, tujuan kerja, target suatu proyek .. pokoknya segala sesuatu yang menjadi tujuan atau target, dalam hal arti yang positif tentunya. Seorang Coach tidak perlu memiliki pengalaman empiris seperti Konsultan, karena cara bekerjanya sangat berbeda. Sekarang ini banyak bermunculan coach-coach muda yang secara digital mempromosikan diri untuk membantu klien-kliennya dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Dua profesi diatas memang tidak semudah profesi-profesi pada umumnya, pihak klien selalu memilih dan mesti trust terhadap mereka masing-masing.  Jadi jika ingin menjadi seorang profesional  dibidang ini komitmen menjadi penting, disiplin juga penting dan mampu bekerja secara team baik dengan pihak klien maupun orang-orang di dalam organisasi pihak klien khususnya untuk profesi konsultan. Sedangkan coach hanya tertuju kepada klien pengguna jasa. Jadi sebaiknya selain trust, juga bisa memilah dan tidak mencampuradukan fungsi konsultan dan coach. Di dalam praktek yang membuat semua orang tercengang dan tidak percaya bahwa mereka dianggap pegawai, seperti plesetan “konkonane sultan” (bagian yang disuruh-suruh sultan/raja) untuk konsultan. Sedangkan Coach  belum ditemukan pelesetan-nya.  Memang belum begitu berharganya dua profesi diatas.

Semoga tulisan pendek ini menjadi wacana positif dan bermanfaat bagi pembaca.