SIMPLE MANAJEMEN AUTOPILOT

Saya punya teman yang memiliki toko kelontong. Ia bekerja sendiri dan dibantu oleh istri. Setiap hari mereka berdua selalu sibuk mengurus toko kelontongnya dan pulang selalu malam hari. Bahkan sampai larut malam, dan terkadang tertidur bersama dengan uang yang baru saja dihitung dari hasil penjualan hari itu. Enak sih memiliki uang yang berkelimpahan. Semua serba cukup. Namun sayang teman satu saya ini tidak pernah bisa menikmati yang didapatnya, sebab ia tidak bisa pergi kemana-mana karena terikat oleh pekerjaan. Serta ia sering bilang kalau tokonya ditinggal pasti tidak ada yang mengerjakan dan menghasilkan uang.

Satu lagi seorang teman yang bisnisnya sama, juga toko kelontong. Setiap tahun bisa 3 sampai 4 kali bepergian. Santai-santai, shopping dan jalan-jalan menikmati hasil kerjanya. Anehnya ketika ia jalan-jalan bersama istri tokonya tetap dibuka dan menghasilkan uang.

Kok bisa?

Ternyata dua teman tersebut memiliki cara kerja dan cara pandang yang sangat berbeda dengan mekanisme mereka bekerja. Singkat kata untuk teman saya yang kedua, sudah berani membayar pegawai dan toko terus berkembang karena pegawai-pegawai turut berpikir dan bekerja untuk membesarkan toko. Teman saya yang kedua ini menunjuk satu orang sebagai pengurus toko dan diberi anak buah, dimana batas tanggung jawab dan wewenang disampaikan dengan tegas. Di toko juga menerapkan aturan main yang jelas mengenai urutan pelayanan. Ditoko juga memasang sistem software yang dapat 24 jam dilihat oleh teman saya meski pergi kemana-mana. Begitu juga kondisi toko bisa dipantau dari cctv yang dipasangnya di bagian-bagian penting toko. Software juga bisa memberikan laporang komplit: pembelian, penjualan, laporan stok barang, laporan keuangan (Neraca, rugi-laba) , laporan biaya-biaya dan lain-lain. Jadi teman saya tidak pernah merasa was-was dengan bisnisnya.

Manajemen Autopilot sebenarnya cara pengelolaan sebuah bisnis yang semuanya tersistem dengan baik. Mulai penggunaan sumber daya manusianya, perangkat lunak, serta hal-hal penting dalam sebuah usaha. Bukan hanya perusahaan raksasa seperti yang ada di Singapura, Hongkong, Malaysia, atau negara lainnya. Tetapi usaha toko kelontongpun bisa dibuat manajemennya ala manajemen Autopilot. Petunjuk singkatnya : atur siapa yang jadi pengendali, lebih kerennya susun sebuah struktur organisasi, buat aturan main kerjanya (SOP), beri tugas dan tanggung jawab para pekerja (job desnya), atur pula reward & punishment-nya yang kelas (KPI-nya), pakailah sebuah tools untuk mengkoreksi semua pekerjaan yang ada. Dengan begitu aktivitas bisnis sekecil apapun jika sudah tersistem dengan baik akan menjadi usaha yang tidak harus ditunggu 24 jam agar beroperasi. Maka pikirkanlah mulai sekarang untuk mengubah kegiatan yang tadinya one man show menjadi kegiatan bisnis yang sudah Autopilot. Semoga artikel ini bermanfaat. Di tulis oleh : Frans M. Royan, SE,MM (Pakar manajemen autopilot. www.konsultanmanajemenoutopilot.com)